• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Kabupaten Bogor

Fasilitasi Santri Tahfidz, Pesantren Al-Itqon Cibungbulang Buka Kelas Takhossus Al-Qur'an

Fasilitasi Santri Tahfidz, Pesantren Al-Itqon Cibungbulang Buka Kelas Takhossus Al-Qur'an
Fasilitasi Santri Tahfidz, Pesantren Al-Itqon Buka Kelas Takhossus Al-Qur'an
Fasilitasi Santri Tahfidz, Pesantren Al-Itqon Buka Kelas Takhossus Al-Qur'an

Bogor, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Itqon didirikan oleh KH Ridwan Alawi pada Tahun 1992 beralamat di Jalan KH Abdul Hamid Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ia merupakan santri yang sanad Al-Qurannya dari Almaghfurlah KH Q Ahmad Syahid pendiri Pondok Pesantren Al-Quran Al- Falah Cicalengka Nagrek Kabupaten Bandung, Jawa Barat.


Sejak kecil, Kiai Ridwan Alawi sejak masa mudanya meraih juara II MTQ tingkat Internasional di Bangkok, Thailand tahun 1992. 


Ajengan Anom Ahmad Sibaweh sebagai putra pertama dari Kiai Ridwan (yang lebih akrab di sapa Ayah oleh para santri Al-Itqon) bahwa pesantren saat ini terus berkembang dengan memfasilitasi para santri belajar di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. 


"Walau sudah ada Mts dan MA tetap kami fasilitasi kelas Takhossus Al-Quran bagi santri spesialis Tahfidz dan Ilmu Al-Quran dan kitab kuning yang metodenya talaqqi min ahlil Quran (langsung dengan guru Al-Quran Khusus)," ucap ajengan yang pernah aktif di JQH PCNU Kabupaten Bogor kepada NU Online Jabar


Ajengan Anom yang pernah belajar di pesantren Tanwiriyah Cianjur menginformasikan bahwa ada program pasaran di bulan Ramadhan dengan kajian kitab Tuhfatul Athfal, Jazariyah, Hidayatul Mustafid, Qoulus Tsabit


"Program Ramadhan 20 harian beres lebih khusus membahas Waqofan, dengan kitab Manarul Huda, ini langsung dengan Ayah Ridwan (Kiai Pendiri Al-Itqon), agar paham berhentinya dimana dan ibtidanya (mulainya) dimana, bertempat di Aula dengan metode Balagohan saja (tabarukan)," jelasnya. 


Ia juga menambahkan bahwa santri baru bisa pindah bacaan Al-Fatihah itu dari Ayah saja dengan di test langsung yang akan wisuda oleh Ayah, seperti membaca satu ayat baru ditanyakan semua ilmu terkait Al-Quran.


"Bagi santri harus Mushafahah (bertalaqqi) semacam sorogan (tatap muka), yang waktunya setelah Dhuhur dan Subuh ini sudah kewajiban santri," pungkasnya. 


Pewarta : Abdul Mun'im Hasan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Kabupaten Bogor Terbaru