Kabupaten Bandung

Perkuat Kesiapsiagaan Bencana, LPBINU Jabar Latih 180 Anggota Tim Siaga di 10 Sekolah Kabupaten Bandung

Selasa, 18 Maret 2025 | 14:00 WIB

Perkuat Kesiapsiagaan Bencana, LPBINU Jabar Latih 180 Anggota Tim Siaga di 10 Sekolah Kabupaten Bandung

Perkuat Kesiapsiagaan Bencana, LPBINU Jabar Latih 180 Anggota Tim Siaga di 10 Sekolah Kabupaten Bandung. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat terus memperkuat kapasitas Tim Siaga Bencana di 10 sekolah dampingan di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Kecamatan Ibun, Rancaekek, dan Baleendah.


Kegiatan ini merupakan bagian dari program Community-Based Climate Change Adaptation and Advocacy (CBCCA) hasil kerja sama dengan Save the Children Korea, Save the Children Indonesia, dan Yayasan Sheep Indonesia.


Sebanyak 180 peserta yang terdiri dari guru, komite sekolah, serta peserta didik yang telah disahkan menjadi anggota Tim Siaga Bencana turut ambil bagian dalam pelatihan ini.


Sekolah yang terlibat di antaranya SMP Negeri 3 Rancaekek, SD Negeri Babakan Mulya, SIT CORDOVA, SD Negeri Cisero, SD Negeri Bojongnangka, dan SD Pasirhuni di Kecamatan Rancaekek. Sementara di Kecamatan Baleendah, sekolah yang terlibat meliputi SMP Negeri 3 Baleendah, SMP Negeri 4 Baleendah, SD Negeri Djati 01, dan SD Negeri Malakasari.


Koordinator Fasilitator Program CBCCA, ​​​​​​​Fera Diana menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan setiap tahun di akhir program untuk mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan program yang telah dirancang sebelumnya.


“Kita juga menginventarisir kegiatan yang menjadi praktik baik, usulan kebutuhan, serta harapan untuk tahun berikutnya, termasuk laporan kesiapan Tim Siaga dalam menghadapi ancaman bencana akibat perubahan iklim,” ujarnya.


Menurut Hiqal Fahrurozi, Manajer Program CBCCA, pelatihan ini sangat penting mengingat kondisi saat ini yang kerap berhadapan dengan cuaca ekstrem. “Sekolah dengan Tim Siaga yang telah dibentuk diharapkan mampu meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana, sehingga risiko dapat diminimalisasi,” katanya.


Program ini diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan memperkuat ketahanan masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah.