Ibn Arabi dalam karya puitisnya: “Tarjuman al-Asywaq” (penafsir kerinduan) mengatakan:
Adakah kalian, wahai tuan-tuan
Pernah melihat
Dua tubuh yang berseteru
Bisa menyatukan rindu
Cinta kami lah yang menuntun kami
Untuk bicara manis
dan bernyanyi riang
Meski tanpa kata-kata
Kalian, wahai tuan-tuan
Niscaya mengerti,
meski hilang akal
Lihatlah Yaman dan Irak
Bisa berpelukan
Ungkapan-ungkapan Ibnu Arabi selalu memperlihatkan aspek dualitas makna: lahir dan batin, tubuh dan ruh, ketuhanan dan makrokosmos, teologis dan kosmologis, fisika dan metafisika. Ibnu Arabi mengatakan bahwa semua puisi ini berkaitan dengan kebenaran-kebenaran Ilahi dalam berbagai bentuknya, seperti tema-tema cinta, eulogi, nama-nama dan sifat-sifat perempuan, nama-nama sungai, tempat-tempat dan bintang-bintang.
Baca Juga
Sajak Rindu (Cipasung)
Adalah menarik bahwa dalam puisi di atas Ibnu Arabi menyebut kata: “Aku bukan dia (Anâ dhidduhâ) atau “Aku lawan dia”.
Ia memberikan penjelasan ringkas atas kata-kata ini: “Jika Anda mengetahui keadaan-keadaan kami berdua, niscaya Anda mengerti satu tempat, posisi (maqâm) yang tidak dapat dipahami akal pikiran. Ia adalah penyatuan sifat kasar (al-qahr) dan kelembutan (al-luthf)”.
Di tempat lain ia menyebut dua kata lain: “Al-Jalal” (Keagungan) dan “Al-Jamal” (Keindahan), Yin dan Yang.
Ini mengingatkan kita pada ucapan Abu Sa’id al-Jazar: ‘Dengan cara apakah engkau mengetahui Tuhan?’
Baca Juga
Beberapa Dalil Tentang Cinta Tanah Air
Jawabnya adalah dengan penyatuan dua hal yang berlawanan. Ini memang amat sulit untuk dipahami oleh akal, nalar. Pengalaman spritualitas ini sangat ruhaniah dan irrasional.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Ranting NU Margajaya Gelar Lailatul Ijtima, Perkuat Khidmat Kader NU Kota Bogor
2
Model MANIS, Jawaban atas Tantangan Pendidikan Karakter Masa Kini
3
Pesantren Ketitang Cirebon Jadi Teladan Kemandirian, Kemenag Beri Apresiasi
4
Dari Pawai Obor hingga Santunan Yatim Jadi Cara IKRIMA Meriahkan Pekan Muharram 1447 H di Griya Citayem Permai
5
PCNU Kota Bandung Konsolidasi Kader Penggerak, Perkuat Aswaja dan Optimalisasi Potensi Bangun Kemandirian Jam'iyah dan Jamaah
6
Ketua MWCNU Cinere Tutup Raker PRNU Pangkalan Jati: NU Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Terkini
Lihat Semua