• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Hikmah

Rahasia Susunan Al-Qur'an pada Surat Al-Qadr

Rahasia Susunan Al-Qur'an pada Surat Al-Qadr
Ilustrasi (NU Online)
Ilustrasi (NU Online)

Oleh Ustadz Hikmatul Luthfi

Surat al-Qadr adalah surat ke 97 di dalam al-Qur'an, terletak setelah surat al-'Alaq (surat ke-96) dan sebelum Surat al-Bayyinah (surat ke-98).

Imam Al-Suyuthi dalam Kitab Asrar Tartib al-Qur'an mengutip pendapat al-Khattabi (w.338 H), dikatakan bahwa tatkala para Sahabat  mengumpulkan al-Quran dan meletakkan Surat al-Qadr sesudah Al-'Alaq, mereka memperoleh petunjuk  bahwa yang dimaksud dengan "Ha" kinayah (yang tidak terang/pada lafal أنزلناه) dalam Firman Allah Surat al-Qadr ayat 1 yaitu:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan". (QS. Al-Qadr:1)

Adalah merupakan isyarat/petunjuk akan firman Allah:

اِقْرَأْ... (العلق:١)

"Bacalah..."

Sementara, berkaitan dengan surat al-Bayyinah yang diletakkan setelah Surat al-Qadr menurut al-Suyuthi adalah bahwa Surat al-Bayyinah terletak pada posisi penyebab apa yang ada di surat sebelumnya yaitu seakan-akan dikatakan mengapa diturunkan?

"لأنه لم يكن الّذين كفروا منفكِّين عن كفرهم حتى تأتيهم البينة وهو رسول من الله يتلو صحفًا مطهَّرةً، و ذلك هو المُنزَّل"

"Karena Orang-orang yang kafir tidak akan meninggalkan (agama mereka/kekafiran mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata, yaitu Utusan Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran suci (al-Qur'an), dan itu adalah yang diturunkan (المُنَزَّل)."

Demikian halnya, senada dengan al-Suyuthi, Fadhil al-Samarra`i mengatakan bahwa ayat pertama surat al-Qadr memiliki munasabah/korelasi/hubungan/dan keterkaitan dengan permulaan dan penutup surat sebelumnya (Surat al-'Alaq) dan juga surat setelahnya (Surat al-Bayyinah) yaitu

1. Munasabah/hubungan ayat pertama al-Qadr dengan permulaan surat al-'Alaq ayat 1:
sehingga seakan-akan maksudnya adalah:

اِقرأْ مَا أَنزلنَاهُ فِى ليلةِ القدر

"Bacalah olehmu apa yang telah kami turunkan pada malam kemuliaan"

2. Munasabah/korelasi/hubungan ayat pertama al-Qadr dengan penutup surat al-'Alaq ayat 19 yaitu perintah sujud dan mendekatkan diri kepada Allah:

كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩

"sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah)." (QS. Al-'Alaq:19)

Sehingga malam lailatul qadr berarti malam untuk sujud dan mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana diisyaratkan di ayat terakhir surat sebelumnya yaitu surat al-'Alaq.

(إنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ) وهذه الليلة هي ليلة السجود والاقتراب

3. Munasabah/korelasi/hubungan/kesesuaian ayat pertama Surat al-Qadr dengan Surat setelahnya yaitu dengan Surat al-Bayyinah ayat 2-3. 

Pada ayat pertama surat al-Qadr tidak disebutkan secara jelas siapa yang menurunkan dan apa yang diturunkan? Namun jika melihat surat setelahnya yaitu surat al-Bayyinah maka tampak penjelasan akan dua hal tersebut, bahwa yang menurunkan adalah Allah dan yang diturunkan adalah Al-Qur'an sebagaimana disebutkan dalam Surat al-Bayyinah ayat 2-3:

رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً (٢) فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ (٣)

"(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran). di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus" (QS. Al-Bayyinah:2-3)

Penulis adalah Nahdliyin kelahiran Kabupaten Sukabumi


Hikmah Terbaru