• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Ustadz Saepuloh: Isra Mi'raj, Wasilah Muslim Tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan

Ustadz Saepuloh: Isra Mi'raj, Wasilah Muslim Tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Ustadz Saepuloh: Isra Mi'raj, Wasilah Muslim Tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan. (Foto: Abdul Mun'im Hasan).
Ustadz Saepuloh: Isra Mi'raj, Wasilah Muslim Tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan. (Foto: Abdul Mun'im Hasan).

Depok, NU Online Jabar
Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh santriwan dan santriwati bertempat di Masjid Jami Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok dengan mengusung tema Dengan Memperingati Isra Mi'raj Dapat Meningkatkan Kualitas Ketaatan dan Merawat Kebhinekaan, Sabtu (12/03). 


Mewakili Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, KH Abdul Rasyid mengungkapkan, bahwa peringatan ini seyogyanya dilaksanakan pada bulan Rajab lalu, dan walau bulan Rajab telah berlalu namun tidak surut dari kita untuk memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. 


"Peringatan ini, kita dapat meningkatkan keimanan dan kita sebagai bangsa yang majemuk ini haruslah menyadari bahwa sebagai umat Nabi Muhammad dapat merawat, menjaga kebhinekaan di NKRI tercinta. Karena Nabi adalah manusia yang mengajarkan kita sama-sama makhluk Allah Ta'ala," ucap Kiai lulusan Jami'ah Irakiyah dan yang aktif di MUI Kota Depok Bidang Dakwah. 


Ia menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka, sudah tidak online. Akan tetapi ada recordnya, sehingga orang lain dapat mengambil manfaatnya dari peringatan Isra Mi'raj di Pesantren Al-Hamidiyah. 


"Alhamdulillah hari ini kita semua berkumpul bersama di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah pada acara yang penuh berkah, acara Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw, semua santri sudah kembali ke Pesantren sehingga kita dapat melaksanakan peringatan ini, walau pun kita sudah memasuki bulan Sya'ban," Ucap Wakil Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Bidang Kepesantrenan dan Asrama menutup sambutannya. 


Dalam kesempatan yang sama, penceramah Ustadz Saepuloh yang merupakan Alumni MAK Pesantren Al-Hamdiyah pada tahun 2005 tersebut menyampaikan Mauidhoh Hasanah. Dalam ceramahnya, ia menyampaikan modal hidup bahagia yang paling utama adalah Iman. 


Lalu, ia bercerita, suatu waktu ada seekor lalat, si lalat ini tebang dan tanpa sengaja si lalat masuk ke pesawat terbang, keburu di tutup pramugari, dan terjebaklah si lalat di pesawat yang terbang dari Jakarta ke Hongkong dan balik lagi ke Jakarta. Ketika kembali dan terbuka pesawatnya maka si lalat Keluar dan bertemu temannya, si lalat bercerita saya habis terbang ke Hongkong. Lalu Apa kata temennya, bohong kamu. Dan mustahil, si lalat cerita bahwasanya Saya bukan terbang tapi Saya diterbangkan dengan pesawat. Ohh ternyata seperti itu. 


Ustadz Saepuloh mengutip Firman Allah SWT surat Al-isra ayat 1:


سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير


"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (QS. Al-Isra` : 1)


"Nabi Muhammad SAW, tidak berjalan tapi diperjalankan oleh Allah SWT. Persis si lalat yang diterbangkan dengan pesawat terbang tadi," jelasnya.


Diperjalankan oleh Allah Jasadan (جسدا) wa Ruuhan (روحا) dan pada kalimat Li abdihi (لعبده) dengan hambanya, menurutnya bahwa manusia itu tidak hanya tubuh fisik biologis. 


Maka, sambungnya, kalimat itu diawali dengan subhana (سبحان) ke-Maha Kuasa Allah, kehebatan Allah, Kebesaran Allah Ta'ala yang menunjukan peristiwa amat luar biasa. Lailan (ليلا), tanwin disitu artinya bukan sekedar malam tapi sedikit dari waktu malam, maknanya singkat (malam tapi tidak sepanjang malam). 


"Ayat tersebut telah memberikan pemahaman kepada kita betapa agungnya Nabi Kita Muhammad SAW Anugrah yang Allah berikan kepadanya seorang," tuturnya.


Kemudian, ia mengisahkan saat dirinya menjadi santri tahun 2003, terdapat di perpustakaan yang saat itu tepatnya di Masjid waktu itu dilantai dua dan lantai satu adalah Masjid. Kitab babon (tebel) besar, yang tidak banyak dimiliki oleh alim ulama lain, ada syekh dari Al-Azhar. Ustadz Saepuloh menjelaskan, KH Achmad Sjaichu Haza rojulun kabir (هذا رجل كبير) 'ini orang besar' dari mana taunya, dari koleksinya (Kitab, punya Pesantren, suka baca, suka belajar) dan ditemukan banyak catatan kaki dipinggirnya.


"Maka koleksilah sesuatu yang mengantarkan pada kemanfaatan, (Al-Qur'an, Kutubut Turots) Kiai Sjaichu merupakan tokoh besar, baca biografi, ziarahi, Al-Magfurlah adalah orang Sholih, dan doa ketika berziarah di makam orang Sholih adalah Mustajab/dikabulkan (الدعاء عند قبر الصالحين مستجاب) " tandasnya yang juga selaku Pengurus Jatman DKI Jakarta. 


Perlu diketahui, acara peringatan Isra Mi'raj dimulai dengan pembacaan Maulid Simtud Duror dan beberapa Shalawat diiringi hadrah, turut hadir pada acara ini KH Abdul Rasyid,Lc Ust Ahmad Ridwan (LBMNU Jaktim), Ust. Syifa Zakaria (Alumni PKPNU Segmen Pesantren), Ust Mukhlis (Ketua Panitia Isra Mi'raj), Ust Abdul Fatah Al-Hafidz (Kader LDNU Pusat), Ust Faisal, Ust Yunus (IT Kajis) Ust Tanzih (IT Kajis), Ustazah Fitri, Ustazah Cucu, Ustazah Umi Shofi (Koord Putri) dan para santriwan/santriwati Pesantren Al-Hamidiyah, Ust Mun'im. Mengakhiri acara peringatan Isra Mi'raj dengan pembacaan doa Tawasul kepada Nabi Agung yang diisra'kan oleh Dzat yang Maha Suci Allah SWT. 


Pewarta : Abdul Mun'im Hasan
​​​​​​​Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru