• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

PMII Indramayu Gelar Talk Show Aswaja

PMII Indramayu Gelar Talk Show Aswaja
Pengurus dan kader PMII Indramayu selepas talk show Aswaja (Foto: NU Online Jabar/Bahrul Ulum)
Pengurus dan kader PMII Indramayu selepas talk show Aswaja (Foto: NU Online Jabar/Bahrul Ulum)

Indramayu, NU Online Jabar
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Indramayu, menggelar Talk Show Santri bertajuk Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Revolusioner dalam Merespon Tantangan Revolusi Society 5.0, di  aula Gedung Pusat Dakwah PCNU Indramayu, Rabu  (28/10). 

Peserta Talk Show Santri adalah anggota dan kader PMII dari berbagai kampus di kabupaten Indramayu dan turut dihadiri oleh Skretaris PCNU Indramayu Ahmad Mujani Nur yang mewakili ketua PCNU Indramayu yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, Mujani  berharap ke depan PMII dapat selalu berperan dalam mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. 

Ketua PC PMII Indramayu, Raka Indra Lukmana mengatakan, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi antar kader dan alumni PMII. 

“Dalam revolusi society 5.0 ini tidak hanya berbicara tantangan tapi juga merupakan peluang sehingga dapat menjadikan kita selaku santri dapat mengambil kesempatan dalam merespon revolusi society 5.0 ini,” jelasnya.

Disamping membahas mengenai perkembangan teknologi, kegiatan ini juga membahas tentang isu keperempuanan mengingat RUU PKS belum juga  digarap sehingga korban pelecehan seksual belum memiliki payung hukum yang pasti dan peningkatan kasusnya semakin meningkat. Sebagai aktivis perempuan yang hidup dalam budaya patriarki, semakin menjadi tantangan yang berat dalam menjembatani para korban kekerasan seksual. Kita berharap, RUU PKS segera disahkan sehingga ada payung hukum yang menangani para korban.

Sementara, salah seorang narasumber, Edi Fauzi menyampaikan, tantangan revolusi society 5.0 menjadi salah satu tantangan zaman yang harus dipersiapkan sejak dini. 

“Kader-kader muda harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan ke depan, karena tantangan itu bukan untuk ditakuti atau sekedar diperbincangkan semata, melainkan kita semua harus segera bergerak dan mengambil langkah nyata untuk menghadapinya,” ujar Edi. 

Agus Suwarjono yang merupakan pengusaha muda yang turut menjadi narasumber pada kegiatan tersebut menyampaikan, santri mesti memiliki jiwa entrepreneurship. Karena dalam lingkungan pesantren, santri telah dibekali kemandirian dalam menjalankan kehidupan. 

“Tidak hanya itu, santri juga selalu dibekali dengan sikap yang baik sehingga dapat menjalankan usaha dengan istiqamah dan pantang menyerah dengan kegagalan. Di era digital sekarang ini, dalam hal memanfaatkan perkembangan teknologi tidak hanya digunakan untuk kegiatan yang konsumtif saja, tetapi juga harus diimbangi dengan kegiatan yang produktif dalam memanfaatkan teknologi seperti menjadikannya sebagai media marketing,” pungkas Agus.

Pewarta: Bahrul Ulum
Editor: Iing Rohimin


Daerah Terbaru