• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Daerah

PCNU Ciamis: Kita Punya Kewajiban Lindungi Nahdliyin dari Covid-19

PCNU Ciamis: Kita Punya Kewajiban Lindungi Nahdliyin dari Covid-19
Salah seorang Nahdliyin sedang divaksin di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ciamis (foto: NU Online Jabar/Muhammad Nur Fadhli)
Salah seorang Nahdliyin sedang divaksin di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ciamis (foto: NU Online Jabar/Muhammad Nur Fadhli)

Ciamis, NU Online Jabar 
Ketua PCNU Ciamis KH Arief Ismail Chowas mengutarakan bahwa NU sebagai organisasi yang memiliki jamah, memiliki kewajiban untuk melindungi mereka dari wabah Covid-19. 

Oleh karena itu, kata dia, PCNU Kabupaten Ciamis bersedia menjalankan vaksinasi yang merupakan PWNU Jawa Barat bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat pada Kamis (29/7). 

“Alhamdulillah Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna ditunjuk sebagai salah satu tempat untuk melaksanakan vaksinasi yang disediakan untuk masyayikh, santri, masyarakat sekitar dan masyarakat umum Ciamis agar masyarakat Bangunsirna khususnya dan masyarakat Ciamis secara umum menjadi kampung atau daerah yang tangguh,” jelasnya. 

Pengasuh Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna itu menjelaskan, vaksinasi merupakan perwujudan tanggung jawab kita bersama, baik secara individu maupun secara organisasi. 

“Sya sebagai ketua tanfidziyah NU tentunya mempunyai kewajiban sebagai organisasi dan organisasi itu mempunyai umat sebagai warga Nahdliyin,” tegas Kang Haji, sapaan umumnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Covid-19 ini merupakan wabah yang luar biasa mengancam nyawa setiap orang. Sementara dalam agama Islam ada yang bernama hifdzun nafsi, artinya menjaga diri dari hal-hal segala ancaman. 

“Khususnya melindungi diri pribadi dari segala macam, terutamanya dalam hal penyakit. Ini merupakan salah satu dari perwujudan tanggung jawab kita secara organisasi sekaligus kita secara umat Muslim,” katanya.

Ajaran Islam juga mengajarkan hifdzun nasli atau menjaga keberlangsungan keturunan kita dari kepunahan. Jadi, vaksinasi merupakan upaya dari tanggung jawab kita dalam menjaga keturunan. 

“Vaksinasi merupakan ikhtiar kita bersama sebagai kaum Ahlussunnah wal Jama’ah yang menggabungkan ikhtiar batin dan lahir,” katanya. 

Ikhtiar batin di antaranya adalah dengan berdoa, amalan-amalan, dan wirid-wirid agar penyakit ini segera dicabut oleh Allah SWT dan tidak menimpa kita. Tak cukup dengan ikhtiar, kita juga harus melakukan ikhtiar lahir, di antaranya  dengan vaksinasi

“Mari jangan takut untuk divaksin, apalagi terbawa arus hoaks di medsos bahwa divaksin itu mengakibatkan datangnya penyakit atau sampai meninggal. Itu tidak benar,” pungkasnya. 

Sementara itu, Yadi (22), santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum mengaku tidak ada efek signifikan pada dirinya setelah divaksin. Hanya mengantuk saja yang ia rasakan lebih dari biasanya.

"Saya sangat berterima kasih pada penyelenggara vaksinasi ini sehingga masyarakat dan santri bisa melakukan vaksinasi dengan mudah," katanya.

Ia menyayangkan ada sebagian masyarakat yang terprovokasi berita hoaks di media sosial sehingga takut terlebih dahulu.

Pewarta: Muhammad Nur Fadhli
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru