‘NyakSeni Santri’, Program Lesbumi Jabar yang Akan Hadir Tiap Tahun
Senin, 18 April 2022 | 11:00 WIB

pagelaran wayang ‘Sahur bareng Si Cepot’ bersama dalang Dadan Sunandar Sunarya. (Foto: NUJO/Imam)
Agung Gumelar
Penulis
Bandung, NU Online Jabar
Untuk mewadahi kreativitas para santri dalam bidang seni dan olahraga, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat belum lama ini baru saja meluncurkan sebuah program dengan nama ‘NyakSeni Santri’. Program tersebut berisikan rangkaian kegiatan kreativitas dan perlombaan santri dalam bidang kesenian dan olahraga.
Di Ramadhan tahun ini, acara dibuka dengan perlombaan futsal antar pondok pesantren se-Kota Bandung pada Ahad 27 Maret 2022 lalu. Dimana Pondok Pesantren Wahdatuttauhid berhasil menyabet gelar juara perdana pada ajang Futsal Lesbumi ini.
Selanjutnya, pada 16-17 April 2022 acara berlanjut ke perlombaan shalawat yang dimulai pada pukul 11.00-15.05 WIB. Acara dilanjut dengan menyaksikan program talk show Guar Budaya dengan bintang tamu Kiai Deden Usman Ridwan, Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jabar. Puncaknya adalah pagelaran wayang ‘Sahur bareng Si Cepot’ bersama dalang Dadan Sunandar Sunarya.
Seluruh rangkaian acara tersebut diselenggarakan di Padepokan Agreng Paranti Urang Raksa Inspirasi (PAPURI) yang merupakan partner kerja sama acara ini.
Ketua Lesbumi PWNU Jabar Dadan Ahmad Hamdani mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap kreativitas santri dalam rangka Ramadhannya Lesbumi PWNU Jabar. Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka merealisasikan salam Pok-Pék-Prak Lesbumi Jabar.
“Salam Pok-Pék-Prak mempunyai sebuah makna yang berarti semangat seluruh pegiat Lesbumi Jabar dalam kerangka merealisasikan setiap gagasan, ikhtiar mengelola dan mengurus organisasi Lesbumi yang berbasis Prak, laku lampah yang tidak hanya selesai di ide dan gagasan saja tapi diwujudkan dalam lelaku yang lebih aplikatif,” terangnya.
“Juga untuk mengangkat khazanah kesenian dan kebudayaan serta kreativitas kaum sarungan,” tambah Dadan.
Ketika ditanya soal tempat kegiatan, Dadan menjelaskan bahwa diselenggarakannya seluruh rangkaian acara di PAPURI merupakan bentuk upaya Lesbumi Jabar untuk bersinergi dengan pihak lain sekaligus kampanye memperkenalkan Lesbumi NU sebagai lembaga yang akan menjadi garda terdepan dalam mengawal tradisi Nusantara.
“Kenapa di PAPURI? Sebuah bentuk perwujudan keberadaan Lesbumi yang harus keluar dari barak untuk bersinergi dengan pihak lain dalam kerangka mengajak steakholder untuk lebih mengenal NU (Lesbumi) yang bertugas mengawal garda terdepan tradisi Nusantara,” jelasnya.
“Insyaallah acara NyakSeni Santri di PAPURI menjadi agenda rutin tahunan Lesbumi PWNU Jabar dengan harapan agar setiap tahunnya kita bisa mensistematisir lahirnya para talent dan penggerak seni dari basis pesantren,” tandasnya.
Pewarta: Agung Gumelar
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 1446 H: Menghidupkan Jiwa dalam Keikhlasan dan Kepedulian pada Sesama di Hari Raya
2
Prediksi Posisi Timnas Indonesia Jika Kalah, Seri Maupun Menang Lawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
3
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
4
Khutbah Jumat Dzulhijjah: Makna Syukur dan Ketakwaan dalam Kurban
5
Menegakan Keadilan Anggaran Pendidikan di Jawa Barat
6
Memahami Makna Hari Tarwiyah, Hari Pertama Puncak Ibadah Haji
Terkini
Lihat Semua