Ngaji Bidayatul Hidayah di Yaumul Ijtim'a PCNU Kabupaten Sumedang
Sumedang, NU Online Jabar
Syariat itu seperti kapal atau perahu, sedangkan lautan adalah tariqatnya. Sehingga kita tidak akan sampai kepada tujuan, haqiqat tanpa perantaraan perahu dan bahteranya.
Hal ini disampaikan Rois Syuriah PCNU Kabupaten Sumedang, KH Muhammad Kholil, ketika ngaji kitab Bidayatul Hidayah di acara Yaumul Ijtima’ yang merupakan kegiatan rutin bulanan setiap sabtu kedua di kantor PCNU Sumedang.
"Syareat teh lir ibarat kapal, tarekatna ibarat laut. Jadi bisa dugi kana hakekat teh mun kapalna aya cai lautna ge dumuk," ungkap KH Kholil.
Pengasuh Ponpes Jumrotul Muttaqin Situraja ini kemudian mengajak jamaah untuk menyeimbangkan antara syareat dan tarekat agar bisa beragama dengan tawasuth dan santai.
Di samping ngaji Bidayatul Hidayah, Yaumul Ijtima’ juga diisi dengan ngaji Jalalain, bahsul masail diniyah serta tawassul dan mendoakan jamaah yang sudah meninggal.
Bahsul Masail kali ini membahas tentang hukum nikah untuk perempuan yang sedang hamil dengan dipimpin oleh ketua LBMNU Kabupaten Sumedang, KH. Azis Syamsudin.
Kegiatan ini diakhiri denhan evaluasi program kerja, pembahasan masalah-masalah aktual yang berkembang, serta kajian keorganisasian dan ke-NU-an.
Pewarta : Cucu Syamsu
Editor : Muhyiddin