• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Daerah

Menilik Kantor Ranting Istimewa NU Bernuansa Café di Bekasi

Menilik Kantor Ranting Istimewa NU Bernuansa Café di Bekasi
Kantor PRINU Grand Wisata Bekasi
Kantor PRINU Grand Wisata Bekasi

Bekasi, NU Online Jabar 
Fenomena gairah keagamaan masyarakat perkotaan yang mulai muncul sejak tahun 1980-an terus meningkat. Karakternya yang relatif berbeda dari masyarakat pedesaan juga membutuhkan strategi dakwah tertentu. 

Nahdlatul Ulama sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia mau tidak mau dituntut menyesuaikan dalam metode dakwah yang digunakan kepada masyarakat perkotaan ini. Kegelisahan ini kemudian dijawab dengan hadirnya salah satu wadah organisasi NU di tingkat ranting yakni Pimpinan Ranting Istimewa Nahdlatul Ulama (PRINU) Grand Wisata Bekasi.


Ketua PRINU Grand Wisata, H Andi Lili Cahyadi dalam acara bertajuk Unjuk Ngopi Kaliyan Lenggah Ngaji bersama Gus Ulil Abshar Abdalla yang digelar Ahad (20/03) mengungkapkan, terbentuknya PRINU tidak lepas dari kegelisahan sejumlah warga NU yang tinggal di perumahan-perumahan Grand Wisata. 


Grand Wisata sendiri merupakan sebuah kawasan pemukiman modern terkadang berbasis cluster serta memiliki aturan tertentu sehingga masyarakat di sekitar pesantren kesulitan mendapatkan akses masuk. Lebih dari itu, kata H Andi, secara teritorial tidak jarang perumahan ada di beberapa desa bahkan meliputi kota dan kabupaten sekaligus.


“PRINU ini terbentuk sejak tujuh tahun lalu (2015) sebagai wadah kaum Nahdliyin di lingkungan perumahan Grand Wisata untuk berkhidmah di NU. Sementara kata ‘Istimewa’ ini diambil karena terdiri dari empat desa yang diapit kabupaten dan kota madya,” ungkap H Andi kepada NU Online Jabar usai kegiatan. 


Kantor PRINU Grand Wisata ini berlokasi di Jalan Celebration Boulevard Ruko Rivertown, Perumahan Grand Wisata No 11, Lambangjaya, Tambun Selatan, Bekasi. Bangunan ruko lantai dua ini berdiri berjejer dengan ruko-ruko perkantoran yang dikenal cukup elit di Grand Wisata. Namun demikian bangunan ini cukup mudah dicari sebab terpampang jelas papan bertuliskan Nahdlatul Ulama dalam huruf Arab. 


Kantor ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat kegiatan pengajian atau diskusi saja, tetapi juga merangkap sebagai kantor LAZISNU PRINU. Sementara itu, untuk menunjang perekonomian Nahdliyin di lantai bawah dibuat café bernama Kedai kopi dan Ketan yang buka setiap hari Senin sampai Sabtu pukul 09.00 WIB – 17.00 WIB. 


Dengan potensi ketangguhan finansial yang memadai pengurus NU Ranting Istimewa Grand Wisata telah melaksanakan berbagai program yang tidak lagi berbasis proposal. 


“Café ini juga sebagai percontohan membangun perekonomian warga Nahdliyin terutama di Ranting NU yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan profesional sehingga tidak ada istilah proposal karena orang NU harus kaya dan pintar,” ujar H Andi. 


Kehadiran PRINU juga diterima baik oleh berbagai kalangan. Hal ini lantaran dalam setiap program-programnya, pengurus PRINU selalu menitikberatkan nilai kemanusiaan. NU, kata Andi, bisa diterima di masyarakat majemuk dengan membuat program yang bisa dirasakan pesannya langsung oleh masyarakat.


“Misalnya program vaksin kemarin untuk 4000 orang yang dananya berasal dari swadaya para pengurus PRINU sasarannya kalangan bawah muslim maupun non muslim. Jadi yang diingat iya selalu kebaikan NU,” tuturnya.


​​​​​​​Perwata: Resti MPPS
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru