• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Membumikan Ilmu Hisab, Ajengan Saepudin Keliling MWCNU Gelar Pengajian Fiqih Astronomi

Membumikan Ilmu Hisab, Ajengan Saepudin Keliling MWCNU Gelar Pengajian Fiqih Astronomi
Ajengan Saepudin di MWCNU Cikembar Gelar Pengajian Fiqih Astronomi.. (Foto: Amus Mustaqim).
Ajengan Saepudin di MWCNU Cikembar Gelar Pengajian Fiqih Astronomi.. (Foto: Amus Mustaqim).

Sukabumi, NU Online Jabar
Ajengan Saepudin Rahmatullah mengungkapkan bahwa belajar hisab rukyat itu gunanya untuk menghindari taqlid buta dalam beribadah. Hal tersebut ia sampaikan saat usai memberikan materi pada Pengajian Fiqih Astronomi untuk warga Nahdliyin dan santri di lingkungan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Cikembar di Pondok Pesantren Al Falah Cikareo Cikembar Sukabumi pada Rabu, (02/03).


"Peserta yang terlibat dipengajian ini tidak taqlid buta dalam beribadah, minimal kita bisa mengukur arah kiblat, waktu shalat. Jadi, misalkan kita tau waktu dzuhur itu berdasarkan perhitungan hisab kita. Jadi taqlidnya tidak buta-buta amat tidak terusan-terusan berdasarkan jam atau berdasarkan aflikasi notifikasi handphone. Jadi bisa tau sendiri kalau sedang dalam perjalanan atau ketika bertamu tidak terus bertanya tapi dengan sendirinya bisa tau tinggal cari koordinat daerah, koordinat ka'bah dihitung sendiri dengan kompas yang ada di handphone," tuturnya saat diwawancara usai memberikan materi.


Ajengan Saepudin juga menyampaikan kesiapannya dalam membumikan Ilmu Hisab Rukyat ini sesuai dengan amanah Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sukabumi.


"Sebenarnya ini amanah sang Guru yaitu Kiai Anshori. Siapapun yang mau diajarkan harus difasilitasi. Kebetulan ada beberapa MWC yang siap, jadi saya melaksanakan amanah Guru agar ilmu ini berkah. Diantara MWC yang sudah menggelar pelatihan ini diantaranya MWC Cidahu, Bojonggenteng, Cikembar, parungkuda. Yang sudah khotam baru Bojonggenteng," tandasnya.


"Disisi lain memang peminatnya langka. Tapi jelas, diantara hadist menyampaikan bahwa ilmu yang paling duluan dicabut yaitu Ilmu Hisab, Ilmu Faroid, Ilmu Falaq. Nah pelatihan seperti ini sebatas fortal atau supaya memperlambat hilangnya ilmu karena dicabutnya tadi," lanjut ajengan Saepudin yang juga Dosen Tarbiyah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu.


Ia juga menambahkan belum begitu banyak yang mengajarkan ilmu ini. Disukabumi sepengetahuaannya baru ada 3 pesantren yang mengajarkan yaitu Pondok Pesantren Al Wardayani, Pondok Pesantren Cibeureum, dan Pondok Pesantren Sunanul Huda.


Ajengan Saepudin juga bercerita saat ia belajar Ilmu faroid kepada Kiai Anshori Fudholy. Menurutnya, belajar ini tidak gampang. Tapi berkat bimbingan Kiai Anshor bisa khatam dan diamanahi untuk mengajarkan.


"Saya sendiri belajar ilmu falaq hasil dari belajar privat kepada kiai Anshori, sekalipun dengan susah karena harus menunggu kesiapan dan menyesuaikan jadwal kiai. Perjalannya tidak mudah, walaupun saya tidak banyak langsung dipandu hanya diberikan referensi yang harus di muthola'ah kemudian saat bertemu lagi harus sudah di fahami baru kemudian didiskusikan. Karena kata kiai Anshor Ilmu itu harus muta'adi jangan lazim, harus disampaikan jangan mandeg. Insyaallah berkah manfaat ketika kita mengamalkan," tandasnya.


Dalam kesempatan yang sama Sekretaris MWC Kecamatan Cikembar Saepul Rahman menambahkan bahwa pengajian ini dilaksanakan bersamaan dengan agenda Syahriahan atau pengajian bulanan MWC NU cikembar


"Selain agenda syahriahan yg dilaksanakan oleh MWC disetiap bulan nya, juga kita laksanakan Pengajian fiqh Astronomi dengan harapan kedepan melahirkan ahli-ahli hisab rukyat, dan pelatihan ini ditargetkan selesai dalam 4 kali pertemuan kedepan," pungkasnya


Sebagai Informasi, pengajian ini diikuti kurang lebih 50 peserta laki-laki dan perempuan, dihadiri oleh ketua MWC NU Kecamatan Cikembar beserta jajaran pengurus dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafy Al Falah Cikareo Cikembar Sukabumi.


Pewarta: Amus Mustaqim
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru