• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 17 Mei 2024

Daerah

Kopri Kuningan Ajak Siswa Pahami Hak-hak Reproduksi

Kopri Kuningan Ajak Siswa Pahami Hak-hak Reproduksi
Pendidikan Hak-hak Reproduksi bagi remaja oleh KOPRI Kabupaten Kuningan. (Foto: NU Online Jabar/Sri Melynda)
Pendidikan Hak-hak Reproduksi bagi remaja oleh KOPRI Kabupaten Kuningan. (Foto: NU Online Jabar/Sri Melynda)

Kuningan, NU Online Jabar
Tingginya angka kekerasan terhadap anak dan perempuan, mendorong Korps PMII Puteri (Kopri) kabupaten Kuningan mengadakan pendidikan publik tentang hak-hak reproduksi. Mengusung tema “Gerakan Bersama Membangun Kesadaran Pentingnya Kesehatan Reproduksi” pendidikan kesehatan reproduksi itu dihelat di Pondok Pesantren Darul Huda Purwasari Garawangi. Kegiatan ini dalam rangka Harlah Kopri ke-53 berlangsung pada Minggu (29/11).. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa SMP dan SMA. Acara ini juga dilaksanakan sebagai Refleksi ke-16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. 
Pendidikan publik ini sebagai berupaya memberikan gambaran umum mengenai sistem reproduksi. Melalui materi anatomi tubuh manusia, peserta dijelaskan mengenai bagian tubuhnya sendiri. Terutama sistem reproduksi yang merupakan hal penting, sekaligus merupakan langkah awal dalam  pencegahan dari tindak kekerasan seksual. Membicarakan dan mengenal sistem reproduksi pada manusia, bukanlah hal yang tabu untuk dipelajari.

“Tindakan kekerasan terhadap perempuan seperti cat calling yang dinilai sepele, bisa memberikan dampak psikologis sehingga ada rasa tidak nyaman, takut bahkan trauma pada perempuan,” ujar Ketua Kopri Kuningan Okky Ayu Setyowati.

Kopri, lanjut Okky, mengajak para siswa untuk sadar secara mandiri agar terhindar dari tindakan yang mengarah kepada tindakan kekerasan seksual, yang bisa terjadi secara verbal maupun non verbal.

“Kopri sebagai organisasi gerakan perempuan PMII yang merupakan bagian dari masyarakat, merasa penting untuk melakukan gerak kolektif dalam pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kuningan,” tutur Okky.

Kopri menyadari, sambung Okky, hingga kini kekerasan terhadap perempuan masih marak terjadi, tetapi kesadaran dalam menyikapi tindakan tersebut masih minim, baik secara individu maupun masyarakat.

“Melalui materi yang disampaikan, peserta diharapkan dapat menyebarluaskan kembali materi yang telah didapat, kepada teman sebaya. Dengan begitu, setidaknya para peserta ini menjadi orang yang dapat mencegah  kekerasan seksual di lingkungan terdekat,” papar Dilla Choerunisa selaku pemateri kepada NU Online Jabar.

Pewarta: Sri Melynda
Editor: Iip Yahya


Editor:

Daerah Terbaru