• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

KH Zakky Mubarak

KH Zakky Mubarak Jelaskan Kewajiban Memenuhi Kebutuhan dengan Hasil Usaha Sendiri

KH Zakky Mubarak Jelaskan Kewajiban Memenuhi Kebutuhan dengan Hasil Usaha Sendiri
Kiai Zakky Mubarak (foto: Fb, Zakky Mubarak Syamrakh)
Kiai Zakky Mubarak (foto: Fb, Zakky Mubarak Syamrakh)

Jakarta, NU Online Jabar
Salah seorang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak menjelaskan dalam menjalani kehidupan, kita sebagai hamba Allah, manusia makhluk yang paling sempurna diantara ciptaan yang lain, menjadi kewajiban dalam memenuhi kebutuhan dengan hasil usaha sendiri. Hal tersebut ia sampaikan melalui video yang diunggah di akun facebooknya Zakky Mubarak Syamrakh, Sabtu (5/2).   


Kiai Zakky menjelaskan ada seorang sahabat datang pada Rasulullah Muhammad Saw,  dia meminta bantuan, yang kemudian Nabi bantu. Seminggu kemudian dia datang kembali, dan Nabi bantu lagi. Seminggu kemudian dia datang lagi untuk yang ketiga kalinya, namun kali ini Nabi memperingatkannya.


“Kata Nabi memang dunia ini sangat menggiurkan dan menarik. Sangatlah tidak baik bila seseorang selalu bergantung pada orang lain,” kata Kiai Zakky. 


Sekarang kamu punya apa tanya Nabi, dia menjawab saya tidak punya apa-apa, saya hanya punya mangkok dua. Kata Nabi, baik kamu bawa ke sini. Keesokannya, dia membawa mangkok itu dan kemudian Nabi menjualnya pada sahabat.


“Terkumpulah uang kira-kira empat dirham, kata Nabi ini yang dua dirham kamu belikan sembako untuk keluargamu, yang dua dirhamnya lagi coba kamu belikan kampak besar lalu bawa kemari kata Nabi,” tuturnya. 


Orang itu datang membawa kampak kemudian diserahkannya pada Nabi, lalu Nabi, pasang gagang kampak itu dengan kayu.


“Kata Nabi sekarang kamu bawa kampak mu ini, pergi ke gunung-gunung, cari kayu bakar. Lalu nanti kamu jual kata nabi. Saya tidak mau melihat kamu selama setengah bulan ini,” ucapnya.


Akhirnya orang itu terus bekerja mencari kayu bakar, diikat dan di jualah. Setelah setengah bulan ia dapat mengumpulkan kira-kira enam dirham. 


“Kata Nabi cara seperti ini jauh lebih baik daripada kamu mencari belas kasihan orang lain, meminta-minta, itu hina kata Nabi. Nah maka Nabi katakan dengan cara memanggul kayu, mencari kayu bakar itu lebih mulia daripada kamu meminta-minta,” jelas Kiai Zakky.


Kiai Zakky berpesan pada umat muslim, dari kisah seorang sahabat ini, untuk bisa hidup tidak terlalu bergantung pada orang lain, kerjakan dulu semampunya, ikhtiar dulu semampunya dan berusaha dulu semampunya, memanfaatkan kemampuan yang ada, jikalau memang benar-benar tidak mampu baru boleh meminta bantuan orang lain. 


“Disini maka kita diarahkan oleh ajaran agama agar mau melaksanakan kerja yang baik, tidak bergantung pada orang lain, dan bahkan ditegaskan kita harus melakukan aktivitas sendiri, kalo bisa, kecuali kalau gak bis,” jelasnya.


Nabiyallah Daud tidak makan kecuali dari hasil tangannya sendiri, “Jadi paling bagus ini, saudara bayangkan jika selalu dibantu orang lain, orang itu bagaimana kira-kira menjalani hidupnya, disini kita harus menyadari bahwa kita harus melakukan sendiri, selagi bisa, kecuali enggak bisa, baru meminta bantuan orang lain,” pungkasnya.


Pewarta: Abdul Manap


Daerah Terbaru