• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 14 Mei 2024

Daerah

Lakpesdam Indramayu Bantu Anak Desa Krimun Dapatkan Kartu Identitas dari Disdukcapil

Lakpesdam Indramayu Bantu Anak Desa Krimun Dapatkan Kartu Identitas dari Disdukcapil
Lakpesdam NU Indamayu membantu anak-anak Desa Krimun, Kecamatan Losarang untuk mendapatkan akses layanan Kartu Identitas Anak (KIA) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Indramayu
Lakpesdam NU Indamayu membantu anak-anak Desa Krimun, Kecamatan Losarang untuk mendapatkan akses layanan Kartu Identitas Anak (KIA) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Indramayu


Indramayu, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kabupaten Indramayu membantu anak-anak di Desa Krimun, Kecamatan Losarang untuk mendapatkan akses layanan Kartu Identitas Anak (KIA) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Indramayu.

Penyerahan KIA secara simbolik diberikan langsung oleh Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kabupaten Indramayu, H. Kanadi Monoisman, kepada perwakilan anak dari Desa Krimun didampingi oleh Ketua Lakpesdam PCNU Indramayu Zamzami, di aula Disdukcapil, Kamis, (0/8/2020). Pada kesempatan tersebut Disdukcapil menyerahkan KIA kepada 98 anak dari Desa Krimun.

H. Kanadi Monoisman pada penyerahan KIA tersebut menyampaikan, penerbitan KIA ini diberikan untuk anak yang berusia di bawah 17 tahun yang bertujuan untuk dapat melindungi pemenuhan hak anak dan menjamin akses sarana umum. 

“Kartu ini juga dapat menjadi bukti identifikasi diri ketika sewaktu-waktu mengalami peristiwa buruk,” ucap pria yang biasa dipanggil H. Mono ini.

Sementara, Ketua Lakpesdam PCNU Indramayu, Zamzami menyampaikan bahwa Lakpesdam NU melalui Program Peduli memiliki komitmen untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan akses layanan dasar seperti administrasi kependudukan dan lainnya. 

“Penerbitan KIA ini diharapkan dapat melindungi hak anak dalam mendapatkan akses layanan kesehatan, layanan pendidikan dan akses sarana umum,” ujar  Zamzami. 

Lakpesam PCNU Indramayu adalah salah satu lembaga yang berada di bawah PCNU yang dikenal paling aktif melakukan pendampingan terhadap berbagai kelompok marjinal di Kota Mangga, melalui Program Peduli yang merupakan program nasional bersama Lakpesdam PBNU telah menyasar beberapa kelompok warga, diantaranya perempuan nelayan, korban kekerasan masa lalu, kelompok Suku Dayak Losarang yang nota bene pernah akan dibubarkan.  Program Peduli mendorong inklusi sosial untuk menurunkan angka kemiskinan di antara kelompok yang termarjinalkan di Indonesia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan publik untuk kelompok marginal, meningkatkan pemberdayaan dan penerimaan sosial dan mendorong kebijakan agar lebih inklusif. 

“Program ini diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia dan dikelola oleh The Asia Foundation (TAF) di bawah Kementerian Koordinasi Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sejak 2014. Lakpesdam PCNU Indramayu menjadi salah satu pelaksana di lapangan yang dikordinatori oleh Lakpesdam PBNU,” ungkap Zamzami.

Zamzami menambahkan, Program Peduli bertujuan untuk meningkatkan relasi sosial dan memperkuat inklusi sosial bagi sejumlah kelompok masyarakat diselenggarakan oleh pemerintah, dengan cara meningkatkan akses kelompok-kelompok ini terhadap layanan dan bantuan sosial, pembangunan, dan partisipasi di dalam masyarakat, serta memperkuat kebijakan dan peraturan-peraturan terkait inklusi sosial di tingkat nasional dan daerah. 

“Warga Desa Krimun-Losarang adalah lokasi pelaksanaan Program Peduli dan bukan hanya Suku Dayak Losasang yang menjadi fokusnya melainkan seluruh warga desa, kenapa kelompok Suku Dayak Losarang menjadi dampingan kami, karena memang Lakpesdam diberikan mandat untuk mendampingi salah satu dari enam kelompok sasaran yaitu: anak dan remaja rentan, masyarakat adat dan lokal terpencil yang tergantung pada sumber daya alam, korban diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan berbasis agama, orang dengan disabilitas,  hak asasi manusia dan restorasi sosial, serta  waria,” pungkas Zamzami. 


Pewarta: Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi 


Editor:

Daerah Terbaru