Tasikmalaya, NU Online Jabar
Sekretaris MWCNU Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Kiai Apipudin Zuhri berpesan, jika melakukan halal bihalal jangan pernah melupakan silaturahim kepada kiai kampung yang telah berjasa mengajarkan huruf Hijaiyah Alif, Ba, Ta, yang menjadi pintu gerbang membaca Al-Qu’an.
"Karena merekalah kita bisa membaca Al-Qur'an dan kitab kuning," katanya di Masjid Al-Khoeriyah Kampung Cidadap, Desa Cogreg, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (13/5).
Katanya, silaturahim itu sangat penting untuk memperkokoh persatuan. Dengan nama apa pun kemasannya, asal isinya baik, tidak menjadi masalah.
"Seperti halnya silaturahim setelah bulan Ramadhan yang diberi nama halal bihalal. Ini salah satu tradisi Islam yang ada di Nusantara tak ada di negara lain. Harus kita lestarikan tradisi ini," lanjutnya.
Ia pun memperkuat pesannya itu dengan menjelaskan bahwa, kiai kampung memang ilmunya tidak terlihat ketika berbicara apalagi jago berkata-kata seperti ustadz-ustadz yang ada di media sosial, namun keilmuannya nampak dalam akhlak yang menjadi suri tauladan masyarakatnya.
"Yakinlah, kiai kampung memang terlihat sederhana dalam berbicara, namun keilmuannya memancar dalam perilaku yang menjadi suri tauladan," pungkasnya.
Pewarta: Ilham Abdul Jabar
Editor: Abdullah Alawi
