• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Daerah

Ini Tiga Cara Berdakwah untuk Bela Islam Ahlussunah wal Jama’ah ala NU

Ini Tiga Cara Berdakwah untuk Bela Islam Ahlussunah wal Jama’ah ala NU
Jujun Suhada (ketiga dari kiri) (Foto: NU Online Jabar/Ayi)
Jujun Suhada (ketiga dari kiri) (Foto: NU Online Jabar/Ayi)

Sumedang, NU Online Jabar
Ppraktisi media Jujun Juhanda mengatakan, ada tiga cara berdakwah untuk membela Islam Ahlussunah wal Jama’ah ala NU. Pertama, dakwah bil lisan, kedua, bil hal, dan ketiga, dakwah bil qalam. Ia menyampaikan hal itu pada acara pelatihan kontributor media Ansor, di Aula PCNU Sumedang, Kamis (8/10).

Ia menjelaskan, dakwah bil lisan maksudnya adalah dengan menggunakan perkataan, dakwah bil hal yaitu dakwah dengan perilaku atau tingkah laku, sementara dakwah bil qalam yaitu dakwah dengan tulisan.

“Setiap kita menulis di media, baik itu media cetak, online, atau media sosial, niatkan sedang dakwah bil qalam,“ ajaknya. Niatkan ingin mendakwahkan pemahaman-pemahaman Islam rahmatan lil alamin ala Nahdlatul Ulama kepada masyarakat atau umat terkait berbagai hal. Materi dakwah yang ditulis bisa menyangkut aqidah, syariah, materi akhlak, dan mua'malah,” lanjutnya. 

Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin Kabupaten Sumedang ini berharap kepada semua peserta pelatihan kontributor media Ansor bisa menjadi penulis yang andal dan konsisten. 

“Jangan sampai hasil pelatihan ini tidak berbekas atau tidak ada tindak lanjutnya. Peserta pelatihan harus mempunyai akun-akun media sosial dan media online pribadi dan organisasi. Akun-akun media tersebut nantinya bisa dijadikan sarana untuk dakwah bil qalam,” katanya.

Jika ada beberapa tulisan dari golongan yang tidak sepaham atau menjelek-jelekkan NU menyebar di masyarakat luas, maka kader Ansor wajib membuat tulisan untuk meluruskannya.

“Beberapa tahun terakhir ini, NU sering di serang oleh golongan-golongan yang tidak sepaham dengan NU. Mereka menyerang tidak dengan fisik, tapi lewat tulisan. Banyak opini tulisan mereka yang menggiring pembaca supaya menjauhi tradisi ubudiyah warga NU. Nah kita harus siap meng-counter juga, harus menyampaikan dakwah yang meluruskan,” tutupnya. 

Pewarta: Ayi Abdul Kohar
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru