• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Daerah

Kader GP Ansor Tak Hanya Jadi Konsumen Media, Tapi Memproduksinya

Kader GP Ansor Tak Hanya Jadi Konsumen Media, Tapi Memproduksinya
Kader GP Ansor Sumedang berlatih jurnalistik (Foto: NU Online Jabar/Ayabko)
Kader GP Ansor Sumedang berlatih jurnalistik (Foto: NU Online Jabar/Ayabko)

Sumedang, NU Online Jabar
Ketua Tim Media Gerakan Pemuda Ansor Sumedang Ayi Abdul Kohar menggajak agar pengurus dan anggota GP Ansor tak hanya menjadi konsumen media saja, tapi harus mampu memproduksi konten-konten positif. 

Hal tersebut disampaikan oleh dalam acara pelatihan kontributor media ansor di Aula PCNU Kabupaten Sumedang, Rabu (7/10).

Menurut Ayi, perkembangan teknologi dan komunikasi yang begitu cepat memunculkan peradaban dan realitas baru di tengah masyarakat dunia. Dengan adanya media online semua orang saat ini berlomba-lomba memperoleh informasi tentang apa saja yang menyangkut hidup dan kehidupannya tanpa ada ruang pembatas. Media online marak digunakan sebagai salah satu sumber informasi, pembelajaran, pusat belanja, serta alat penyebaran pesan keagamaan. Hal ini karena media online memungkinkan informasi disampaikan secara cepat dan berulang-ulang. 

“Janganlah hanya menjadi konsumen atau penikmat konten media hasil orang lain, tapi sudah saatnya para kader Ansor tampil ke permukaan, berperan aktif di media online dan media sosial, menyampaikan ide dan gagasan dengan membuat konten-konten positif. Para kader Pemuda Ansor harus menguasai jurnalistik,” kata Ayi.

Sebagai alat, lanjutnya, media bisa digunakan sesuai keinginan pengguna, termasuk untuk penyebaran hoax, ujaran kebencian, dan radikalisme atas nama agama. Ini sekarang yang banyak dilakukan oleh golongan-golongan yang aqidahnya tidak sejalan dengan Nahdlatul Ulama. Mereka tahu betul bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan paham-pahamnya. 

“Kalau kader NU, kader Ansor hanya berdiam saja, membiarkan golongan mereka menyebarkan paham-pahamnya di media secara liar, membiarkan mereka penyebar kebencian, kelakuan mereka  tidak hanya mencoreng citra Islam sebagai agama cinta damai dan menjunjung nilai toleransi, tapi bisa merusak keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara,” jelasnya. 

Oleh karenanya, Ayi mengajak untuk membanjiri media online, media sosial, dan media cetak dengan hasil tulisan-tulisan para kader GP Ansor. 

“Penuhi konten-konten media sosial dengan konten hasil para kader NU. Para kader Ansor jangan hanya pandai diskusi di kelas saja, tapi harus pandai diskusi di dunia maya. Setiap kelompok saat ini mengambil peran dalam ruang publik dan berusaha menguasainya. Pemenangnya adalah mereka yang mengelola ide dan gagasan dengan baik,” pungkasinya. 

Pewarta: Ayabko
Editor: Abdullah Alawi

 


Daerah Terbaru