Iing Rohimin: Nahdliyin Harus Rumuskan Strategi Dakwah Jitu di Era Milenial
Senin, 5 April 2021 | 16:00 WIB
Majalengka, NU Online Jabar
Nahdliyin harus merumuskan strategi dakwah jitu di era milenial, karena saat ini dakwah bukan lagi hanya sekedar menyebarkan agama melalui pesantren, masjid, majelis taklim, sekolah dan mimbar dakwah konvensional lainnya, melainkan ada medan dakwah yang jauh lebih besar dan lebih luas jangkauannya, yakni dakwah melalui media berbasis digital. Demikian ditegaskan salah seorang pewarta NU Online Jabar yang juga wartawan senior dari Indramayu, Iing Rohimin saat mengisi materi dalam Madrasah Kader NU (MKNU) di MWCNU Rajagaluh-Majalengka, Ahad (4/4).
Menurut pria yang telah menekuni dunia jurnalis selama dua puluh tahun lebih tersebut, Strategi Dakwah adalah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan dakwah tertentu. Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.
“Strategi dakwah jitu NU adalah merupakan suatu metode, siasat, taktik yang dipergunakan dalam aktifitas atau kegiatan dakwah, yang peranannya sangat menentukan dalam proses pencapaian tujuan dakwah NU,” jelasnya.
“Di era milenial ini, dakwah harus memiliki perhitungan-perhitungan yang jitu, melakukan analisis kondisi, antisipasi masa depan dengan pemikiran teoritik, kebijakan praktis dan sistematis serta memiliki strategi tertentu yaitu informasi dikendalikan untuk cakrawala umat Islam, memperkokoh ketahanan nilai-nilai Aswaja ala NU, sekaligus membentengi umat dari dari serangan ideologi radikal yang sedemikian marak beredar di medsos yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tambahnya.
Menurut Iing yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PCNU Indramayu ini, Dakwah NU harus menggunakan strategi yang tepat dengan menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi informasi untuk mengambil porsi pengaruh positif yang besar terhadap para pencari informasi melalui pengembangan dakwah dengan menggunakan teknologi informasi (media cetak, elektronik, internet).
“Banyak hal yang harus segera kita lakukan bersama untuk menghadapi perang media di era digital ini, diantaranya adalah kampanye sadar media di kalangan pengurus, tokoh dan warga NU, melakukan pelatihan pengelolaan media, memperbanyak pelatihan penulisan (jurnalistik) dan memberikan pelatihan public speaking berbasis media kepada para dai agar tidak gagap media dan bisa diterima oleh para netizen,” kata Iing.
Selain itu, menurut Iing, pengurus NU di semua tingkatan juga harus sering menggelar pelatihan pembuatan konten medsos untuk dakwah, pembuatan tim media cyber di PCNU dan seluruh MWC hingga ranting dan pembuatan pembuatan Website, akun Youtube untuk dakwah NU.
“Selain itu, aplikasi percakapan online berbasis android yang WhatsApp yang kemudian berkembang menjadi sedemikian banyaknya grup WA, harus dimanfaatkan oleh kita untuk dijadikan medan dakwah dengan membuat konten dakwah dalam bentuk tulisan atau video yang bisa disebar setiap saat,” ujarnya.
Pemaparan materi tentang memperkuat strategi dakwah nu melalui teknologi media yang disampaikan oleh praktisi dan jurnalis NU itu mendapat antusiasme dari seluruh peserta MKNU yang terdiri dari pengurus MWC, Ranting, Lembaga dan Banom NU se Kecamatan Rajagaluh. Saat dibuka forum diskusi, maka sontak saja puluhan peserta langsung mengacungkan tangan untuk mengajukan pertanyaan, sehingga terjadilah diskusi hangat hingga melewati batas waktu yang ditentukan panitia.
Ketua MWCNU Rajagaluh, Ust. Solehul Hadi setelah selesai diskusi menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti pemaparan materi dan hasil diskusi dalam MKNU tersebut dengan segera membuat tim media dan menggelar berbagai pelatihan berbasis teknologi media.
“Alhamdulillah dengan adanya materi dari Kang Iing tadi, kita semua tercerahkan dan ahirnya kita juga bisa melihat potensi yang dimiliki oleh MWCNU Rajagaluh, karena ternyata diantara peserta ini ada yang sudah menjadi Youtuber, penyiar radio, konten creator medsos dan lain sebagainya, kita akan tindak lanjuti dengan berbagai pelatihan yang dibutuhkan dan semoga dakwah NU di media bisa sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pemateri tadi,” pungkas Ketua MWCNU Rajagaluh.
Pewarta: Agung Gumelar
Terpopuler
1
Perkuat Tradisi Keilmuan, Pesantren Azzainiyyah dan LBMNU Jabar Kolaborasi Gelar Sekolah Bahtsul Masail
2
Dialog Refleksi Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
3
Sekda Tasikmalaya Apresiasi Kiprah IPPNU dalam Membangun Generasi Melek Teknologi
4
Meriahkan Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Umumkan Juara Lomba Kreativitas Pelajar se-Kabupaten
5
RMI PWNU Jabar Kritik Kebijakan Gubernur Terkait Penyerahan Ijazah
6
MA Al-Mubarokah Karangmangu Cirebon Tunjukkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning dan Bahasa Inggris dengan Fasih
Terkini
Lihat Semua