• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Iing Rohimin: Nahdliyin Harus Rumuskan Strategi Dakwah Jitu di Era Milenial

Iing Rohimin: Nahdliyin Harus Rumuskan Strategi Dakwah Jitu di Era Milenial
(Foto: NU Online Jabar)
(Foto: NU Online Jabar)

Majalengka, NU Online Jabar
Nahdliyin harus merumuskan strategi dakwah jitu di era milenial, karena saat ini dakwah bukan lagi hanya sekedar menyebarkan agama melalui pesantren, masjid, majelis taklim, sekolah dan mimbar dakwah konvensional lainnya, melainkan ada medan dakwah yang jauh lebih besar dan lebih luas jangkauannya, yakni dakwah melalui media berbasis digital. Demikian ditegaskan salah seorang pewarta NU Online Jabar yang juga wartawan senior dari Indramayu, Iing Rohimin saat mengisi materi dalam Madrasah Kader NU (MKNU) di MWCNU Rajagaluh-Majalengka, Ahad (4/4).

Menurut pria yang telah menekuni dunia jurnalis selama dua puluh tahun lebih tersebut, Strategi  Dakwah adalah  perencanaan  yang berisi  rangkaian  kegiatan  yang  didesain  untuk  mencapai  tujuan  dakwah  tertentu. Strategi pada  hakekatnya  adalah  perencanaan  (Planning) dan  manajemen  (management)  untuk mencapai  suatu  tujuan.

“Strategi  dakwah jitu NU adalah  merupakan  suatu  metode,  siasat,  taktik  yang  dipergunakan dalam  aktifitas  atau  kegiatan  dakwah,  yang  peranannya  sangat  menentukan    dalam  proses pencapaian  tujuan  dakwah NU,” jelasnya.

“Di   era   milenial ini,   dakwah   harus   memiliki   perhitungan-perhitungan   yang   jitu, melakukan  analisis  kondisi,  antisipasi  masa  depan  dengan  pemikiran  teoritik,  kebijakan praktis  dan  sistematis  serta  memiliki  strategi  tertentu  yaitu  informasi  dikendalikan  untuk cakrawala  umat  Islam, memperkokoh  ketahanan  nilai-nilai  Aswaja ala NU, sekaligus membentengi umat dari dari serangan ideologi radikal yang sedemikian marak beredar di medsos yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tambahnya.

Menurut  Iing yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PCNU Indramayu ini, Dakwah NU harus  menggunakan  strategi yang tepat dengan menitikberatkan  pada pemanfaatan teknologi informasi untuk mengambil porsi pengaruh positif yang besar terhadap para pencari informasi melalui pengembangan dakwah dengan menggunakan teknologi informasi (media cetak, elektronik, internet). 

“Banyak hal yang harus segera kita lakukan bersama untuk menghadapi perang media di era digital ini, diantaranya adalah kampanye sadar media di kalangan pengurus, tokoh dan warga NU, melakukan pelatihan pengelolaan media, memperbanyak pelatihan penulisan (jurnalistik) dan memberikan pelatihan public speaking berbasis media kepada para dai agar tidak gagap media dan bisa diterima oleh para netizen,” kata Iing.

Selain itu, menurut Iing, pengurus NU di semua tingkatan juga harus sering menggelar pelatihan pembuatan konten medsos untuk dakwah, pembuatan tim media cyber di PCNU dan seluruh MWC hingga ranting dan pembuatan pembuatan Website, akun Youtube untuk dakwah NU.

“Selain itu, aplikasi percakapan online berbasis android yang WhatsApp yang kemudian berkembang menjadi sedemikian banyaknya grup WA, harus dimanfaatkan oleh kita untuk dijadikan  medan dakwah dengan membuat konten dakwah dalam bentuk tulisan atau video yang bisa disebar setiap saat,” ujarnya.

Pemaparan materi tentang memperkuat strategi dakwah nu melalui teknologi media yang disampaikan oleh praktisi dan jurnalis NU itu mendapat antusiasme dari seluruh peserta MKNU yang terdiri dari pengurus MWC, Ranting, Lembaga dan Banom NU se Kecamatan Rajagaluh. Saat dibuka forum diskusi, maka sontak saja puluhan peserta langsung mengacungkan tangan untuk mengajukan pertanyaan, sehingga terjadilah diskusi hangat hingga melewati batas waktu yang ditentukan panitia.

Ketua MWCNU Rajagaluh, Ust. Solehul Hadi setelah selesai diskusi menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti pemaparan materi dan hasil diskusi dalam MKNU tersebut dengan segera membuat tim media dan menggelar berbagai pelatihan berbasis teknologi media.

“Alhamdulillah dengan adanya materi dari Kang Iing tadi, kita semua tercerahkan dan ahirnya kita juga bisa melihat potensi yang dimiliki oleh MWCNU Rajagaluh, karena ternyata diantara peserta ini ada yang sudah menjadi Youtuber, penyiar radio, konten creator medsos dan lain sebagainya, kita akan tindak lanjuti dengan berbagai pelatihan yang dibutuhkan dan semoga dakwah NU di media bisa sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pemateri tadi,” pungkas Ketua MWCNU Rajagaluh.

Pewarta: Agung Gumelar 


Daerah Terbaru