• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Hafidzah Garut Sebut Program Sadesha Berperan dalam Memasyarakatkan Al-Qur'an

Hafidzah Garut Sebut Program Sadesha Berperan dalam Memasyarakatkan Al-Qur'an
Pipih Lutfi, Hafidzah asal garut (NU Online Jabar/Foto: Salim)
Pipih Lutfi, Hafidzah asal garut (NU Online Jabar/Foto: Salim)

Bandung, NU Online Jabar
Mengingat semakin maraknya trend pesantren tahfidz Al-Qur'an di Indonesia, membuat orang tua santri ingin memondokkan di pesantren-pesantren tahfidz Quran tersebut. Namun pesantren tahfidz tersebut masih sangat jarang dikarenakan sulitnya mencari penghafal Al-Qur'an yang kompeten dan konsisten dalam menekuni keilmuannya tersebut.

Dengan kondisi tersebut, Pemprov Jawa Barat bersama Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQHNU) Jawa Barat melaksanakan program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) dengan target semua desa yang ada di Jawa Barat memiliki seorang hafidz. Untuk mendukung target tersebut, Sadesha memberikan fasilitasi beasiswa bagi para hafidz yang ada di Jawa Barat.

Sekitar 81 hafidz asal Kabupaten Garut menjadi peserta gelombang sebelas dalam pembinaan Sadesha selama 3 hari sejak hari Jumat-Ahad 18-20 Desember 2020 di Hotel Asrilia Jl. Pelajar Pejuang 45 No.123, Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.

Salah satu peserta Sadesha asal Garut, Pipih Lutfi. Ia berasal dari Pesantren Miftahul Huda Kp. Balong Desa Cikawao Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut.

Menurutnya, kegiatan Sadesha yang digagas Pemprov Jabar dengan menggandeng JQHNU Jabar sangat terasa manfaat bagi para hafidz. Dengan kegiatan tersebut, para penghafal Al-Qur'an terbantu untuk memasyarakatkan Al-Qur'an.

Pipih mengaku bercita-cita untuk bisa mendirikan rumah tahfidz dan sanggar kaligrafi yang bisa memberikan manfaat bagi umat, khususnya warga Banyuresmi.

Selain aktif di Pesantren Miftahul Huda, Pipih juga merupakan alumni dari beberapa pesantren, mulai mondok di Pesantren Darul Huda Desa Simpang Kecamatan Cisurupan, Pesantren Al Mubarok Kampung Bantar Beas Desa Cikedokan Keamatan Bayongbong dan Pesantren Alhimmatul Aliyah Tanjungpura Karangpawitan yang kesemuanya berada di Kabupaten Garut.

Sebagai seorang hafidzah, Pipih juga menjaga hafalannya dengan murajaah secara rutin setiap Kamis-Minggu agar semua hafalan Qurannya tidak sampai lupa, karena seorang hafidzah tidak boleh lupa akan hafalan Quran, kalau lupa maka berdosa.

Selain seorang pengajar dan hafidzah, Pipih juga aktif sebagai Pengurus Muslimat NU Bayuresmi dan Bendahara JQHNU Garut. Aktifnya dia di banom NU didasari niat mengharapkan keberkahan dari para ulama.

Selain Pipih, peserta Sadesha juga diikuti oleh Gina Siti Salaman yang mana seorang hafidzah Mufassirah yang merupakan juara 3 tingkat nasional di Padang.

Pewarta: Muhammad Salim
Editor: Muhyiddin


Editor:

Daerah Terbaru