• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Daerah

Gita Amorahayu, Kader IPPNU yang Bercadar dari Kota Tasikmalaya

Gita Amorahayu, Kader IPPNU yang Bercadar dari Kota Tasikmalaya
Gita Amorahayu bersama dua rekanitanya (Foto: NU Online Jabar/Ilham)
Gita Amorahayu bersama dua rekanitanya (Foto: NU Online Jabar/Ilham)

Gita Amorahayu adalah seorang Kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pimpinan Cabang (PC) Kota Tasikmalaya yang selalu bercadar. Dia Lahir di Tasikmalaya pada Juni 2002.

Pendidikannya hanya sampai ke Kelas Sebelas (XI). Sesudah itu, memilih untuk tidak melanjutkan sekolah lagi. Bukan karena kurang biaya atau apa, tapi karena ada kesalahpahaman antara dia dan pihak sekolah hingga dirinya trauma dan tidak ingin melanjutkan sekolahnya.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) dia selesaikan tahun 2014 di SDN 7 Nagarasari, dan Sekolah Menengah Pertama(SMP) dia selesaikan Tahun 2017 di SMPN 15 Kota Tasikmalaya. Setelah itu dia melanjutkan sekolanya ke SMK Arrohmah Dadaha, Tasikmalaya. 

Karena tidak betah, akhirnya kelas Sebelas (XI) dia pindah ke sebuah sekolah di Ciburuyan, Kota Tasikmalaya. Di sekolah itulah kesalahpahaman itu terjadi hingga dia tidak ingin melanjutkan sekolahnya sampai sekarang.

Sebelum di IPPNU, dia sempat aktif di organisasi lain, seperti Jofisa (Jomblo fi Sabilillah), BSM (Bulan Sabit Merah) dan organisasi lainnya. Dia kemudian menjatuhkan pilihannya ke IPPNU atas dorongan dari seseorang. Namun, ia tak mau menyebutkan namanya. orang itulah yang selalu memotivasinya. Ia mengaku, pihak keluarganya mengapresiasi aktivitasnya di badan otonom Nahldatul Ulama itu. 

Sebelumnya, dia sempat ragu karena penampilannya yang suka memakai cadar. Namun, ia memberanikan diri dan menjadi peserta Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) IPNU dan IPPNU yang diadakan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan IPPNU Kecamatan Tamansari pada tanggal 22 Februari 2020.

Dia pun menjadi Satu satunya kader IPPNU yang memakai cadar. Walaupun demikian, teman temannya di IPPNU tidak menghiraukan hal itu hingga dia langsung berbaur dengan teman teman barunya. Meski ada satu dua orang rekannya yang usil, dia tidak ambil pusing, dianggapnya itu hanyalah prosesnya di organisasi. 

Hari demi hari aktif di IPPNU dia seakan menemukan dunia baru. Dia merasa IPPNU ini berbeda dengan organisasi yang pernah dia ikuti. Ketika aktif di organisasi, dia merasa malah menjadikannya suka mengasingkan diri dari orang lain bahkan hingga mengasingkan diri dari keluarganya. Tetapi setelah dia masuk IPPNU, dia merasa yang dulunya suka mengasingkan diri akhirnya bisa kembali seperti dulu, suka bercanda dan bergaul sama orang lain. Wawasan luas hingga pengalaman indah yang selalu dia dapatkan di organisasi ini, sampai sampai dia tidak ingin lagi cari cari organisasi yang cocok untuknya.

Pilihannya mengenakan bercadar tercatat sejak awal tahun 2018 silam. Awalnya dia mendapatkan cadar dari hadiah seorang laki laki yang lagi lagi dia tidak ingin menyebutkan namanya. Cadar itu pun dia simpan dan masih belum bisa dia pakai. Hingga pada suatu hari ketika sedang berjalan sendirian dia diganggu para laki laki, karena dia orangnya penakut sejak itulah dia bertekad untuk mengenakan cadar sampai saat ini.

Keluarganya pun tidak ambil pusing atas pilihan putrinya memakai cadar, asalkan waktu acara keluarga dia berkenan untuk tidak memakainya. Karena alasan dia memakai Nikob agar tidak diganggu oleh laki laki akhirnya dia pun mengiakan saja, dan itu pun terbukti. Walau dia kemana mana selalu memakai Nikob, tetapi jika menghadiri acara keluarga dia berkenan tidak memakainya.

"IPPNU adalah organisasi yang membukakan  wawasan luas untuk para kadernya. selain berjumpa dengan orang orang baik, disini juga kita mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luas," komentarnya terkait IPPNU. 

Penulis: Ilham Abdul Jabbar
Editor: Abdullah Alawi


Daerah Terbaru