• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 8 Mei 2024

Daerah

Festival Kuliner Pesantren sebagai Wujud Nyata Kemandirian

Festival Kuliner Pesantren sebagai Wujud Nyata Kemandirian
Festival kuliner pesantren.
Festival kuliner pesantren.

Bekasi, NU Online Jabar
Pesantren Motivasi Indonesia, Setu, Bekasi,  bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Bekasi menggelar Festival Kuliner Nusantara Sabtu, 17 Oktober 2020. Kegiatan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional ini dihadiri Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Muhammad Ali Ramdhani dan Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Organisasi Kemasyarakatan, Sosial Keagamaan dan Komunikasi Publik, Kevin Haikal.

Festival Kuliner Pesantren digagas KH Ahmad Nurul Huda Haem (Ayah Haen) selaku Pengasuh Pondok Pesantren Motivasi Indonesia, Setu-Bekasi. 

Ia berpendapat, saat ini seluruh negara mengalami pandemi Covid-19. Semua orang mengalami dampak bukan hanya secara kesehatan tetapi juga finansial. Hal ini tidak berarti harus pasif meratapi nasib, tapi justru dari sinilah harus tumbuh kreativitas dalam mengambil kesempatan dengan cara berwirausaha. 

Program Festival Kuliner Pesantren disambut Muhammad Ali Ramdhani sebagai Dirjen Pendis. Ia  berharap festival tersebut sebagai momentum memperkuat kemandirian setiap pesantren dalam menciptakan produk, mampu mandiri dalam bidang ekonomi. 

Bukan hanya itu, pesantren se-Kabupaten Bekasi pun mendukung langkah ini untuk memperkuat cita-cita pesantren dalam mengembangkan produk dengan menampilkan beberapa produknya. 

Pesantren Al-Baqiyatussolihat Putri, Cibarusah, menampilkan produk olahan singkong. Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Cikarang Pusat menampilkan produk olahan kue. Pondok Pesantren Sirajul Ummah, Karang Bahagia, menampilkan produk hidroponik pokcoy dan ternak ikan. Pondok Pesantren Khodijah Ummul Mukminin, Taruma Jaya, menampilkan dodol mangrove. 

Pondok Pesantren Ismul Azhom, Karang Bahagia, Menampilkan produk nasi kebuli dan dodol Betawi. Pondok Pesantren Nurul Huda, Setu, menampilkan produk olahan kue. 

Sementara Himpunan Pengusaha Nahdhiyyin (HPN), Cikarang Selatan, menampilkan produk olahan kue dan batik. Pondok Pesantren Mambaul Ulum menampilkan aneka kue, serta Kampung Quran Cikarang menampilkan produk madu dan kopi.

Jauh sebelum acara ini, Pesantren Motivasi Indonesia sudah memulai hal ini dengan membuat produk-produk seperti sabun kesehatan, minuman kekinian, dimsum, dan kopi robusta dengan merk Ngopi Santri. 

Ayah Enha yang juga menjabat sebagai Ketua Divisi Usaha Lembaga Dakwah PBNU, mempunyai prinsip bahwa umat Islam harus mempunyai kematangan intelektual dan kemandirian ekonomi. 

Di sinilah Pesantren Motivasi Indonesia mempunyai kurikulum Islamic Studies, Internasional Languange, dan Kemandirian Ekonomi.

Ayah Enha mengaku terinspirasi oleh dawuh yang disampaikan langsung oleh KH Hasbiyallah, pendiri Pesantren Al-Wathoniyah, Klender, jigang khairun min jigur yaitu ngaji sambil dagang lebih baik daripada ngaji sambil nganggur.

Dengan adanya Festival Kuliner Pesantren yang diikuti oleh Pondok Pesantren se-Kabupaten Bekasi, diharapkan dapat meningkatkan produk dari setiap pesantren, sehingga pesantren mampu mandiri secara ekonomi dan mampu mencetak pengusaha dikalangan santri, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan dan menyumbang prestasi untuk kemajuan bangsa Indonesia. “Karena Festival ini bukan soal dagangan, produk atau kewirausahaan saja, tapi ini soal basic value dalam pemberdayaan potensi diri untuk mencapai kemerdekaan finansial di kalangan masyarakat pesantren, ya santrinya, gurunya juga kiainya,” tutur Ayah Enha.

Editor: Abdullah Alawi 
 


Daerah Terbaru