• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Dorong Optimalisasi Dakwah Digital, Kang Ayik: Bentuk Kepribadian Digital Kalian

Dorong Optimalisasi Dakwah Digital, Kang Ayik: Bentuk Kepribadian Digital Kalian
Manajer Pelatihan  Media Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Muhyiddin saat menyampaikan materi Dakwah Media Sosial dalam acara Pelatihan Retorika Dakwah dan Khutbah di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna, Ciamis, Sabtu (26/03) sore. (Foto: NUJO/Agung)
Manajer Pelatihan  Media Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Muhyiddin saat menyampaikan materi Dakwah Media Sosial dalam acara Pelatihan Retorika Dakwah dan Khutbah di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna, Ciamis, Sabtu (26/03) sore. (Foto: NUJO/Agung)

Ciamis, NU Online Jabar 
Manajer Pelatihan  Media Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Muhyiddin mengatakan, untuk dapat mendorong optimalisasi dakwah di ranah digital diperlukan ciri dan karakter yang kuat agar bisa bersaing dengan akun-akun yang ada.


Menurutnya, dalam konteks konten dakwah Nahdlatul Ulama sangat kaya akan potensi dakwah yang bisa disyiarkan dan dijadikan konten di media digital atau platform media lainnya. Untuk itu, ia mengajak para peserta yang notabene adalah kader Nahdlatul Ulama di Kabupaten Ciamis untuk bersama-sama memberitakan kegiatan dakwah NU di media digital.  


“Tadi ada yang menginformasikan bahwa lailatul ijtima’ (di Kabupaten Ciamis) sekarang sudah rutin dilakukan, tapi misalnya kalau diberitakan siapa yang memberitakan kalau bukan dari teman-teman sendiri?,” kata Muhyiddin saat menyampaikan materi Dakwah Media Sosial dalam acara Pelatihan Retorika Dakwah dan Khutbah di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna, Ciamis, Sabtu (26/03) sore. 


“Lalu apa menariknya kegiatan lailatul ijtima’ diberitakan? Wong isinya juga rutin kegiatan seperti itu. Jangan beritakan lailatul ijtima’nya, tulis misale lailatul ijtima’ dimana, kiainya siapa, menyampaikan apa, dan tulis juga yang difatihai pada momen lailatul ijtima’ tersebut siapa saja, cukup itu. Itu nanti akan tiap lailatul ijtima’ beritanya berbeda kalau seperti itu,” paparnya. 

 

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Kader, Lembaga Dakwah PCNU Ciamis Gelar Pelatihan Retorika Dakwah dan Khutbah


Dakwah Media Sosial 
Muhyiddin memaparkan ada 4 konsep dasar dakwah di media sosial. Pertama, Zero Moment of Truth dari Google (ZMOT), secara sederhana sebelum orang-orang mengambil keputusan untuk mengkonsumsi pasti akan mencari tahu dulu berdasarkan informasi awal dari Google atau bertanya kepada orang lain. Sehingga, untuk memenangkan ZMOT ini perlu memastikan reputasi kita di mesin pencarian. 


“Semua informasinya lengkap, websitenya experiencenya bagus, review dari orang-orang juga positif. Kalaupun ada yang negatif, harus segera dijawab atau diluruskan,” terangnya. 


Kedua, AISAS. Berdasarkan pemaparan Dentsu Jepang ada 5 tahapan AISAS yakni attention (tahu), interest (tertarik), search (cari), action (beli), share (review). 


“Ada yang orang-orang rasakan terhadap materi kita, akan dibaca oleh orang lain yang sedang mencari dan mengambil keputusan,” ucapnya. 


Ketiga, Mobile First atau Mobile Only. Mobile first (kata Facebook) atau mobile only (kata Google) adalah sebuah ungkapan atau istilah untuk menggambarkan dimana ponsel pintar (smartphone) sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia modern di era teknologi sekarang. 


“Oleh karena itu, berarti website kita, konten media sosial kita, harus enak dinikmati via mobile,” ujarnya. 


Keempat, Dakwah Digital Trifecta. Dakwah di ranah digital bukan hanya soal media sosial dan website. Ada 3 elemen dasar tentang dakwah digital diantaranya Owned (Rumah), Paid (Iklan/promosi), dan Earned (promosi secara gratis). 


“Pertama yang harus kita siapkan pasti rumah dulu sebagai wadahnya. Kalau rumah sudah bersih dan nyaman, baru kita ajak orang-orang (beriklan) biar orang mau ke rumah. Kalau orang-orang betah, mereka akan merekomendasikan rumah kita tanpa kita bayar,” paparnya. 


Terakhir, Muhyiddin mengajak para peserta untuk mengerjakan semuanya dengan asyik dan riang gembira.


“Ngontenlah dengan riang gembira, jangan mikirin jumlah follower atau jumlah monetisasi. Bentuk kepribadian digital kalian,” tandasnya.


Pewarta: Agung Gumelar


Editor:

Daerah Terbaru