• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Dari Kader Wajib sampai Kader Haram, ini Tingkatan Kader Menurut Doamu

Dari Kader Wajib sampai Kader Haram, ini Tingkatan Kader Menurut Doamu
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir di tengah Banser (Dok. PW Ansor)
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir di tengah Banser (Dok. PW Ansor)

Sumedang, NU Online Jabar

Ada tiga tahapan yang harus dipenuhi dalam berorganisasi dan lima kategori kader. Demikian di dampaikan Bupati Kabupaten Sumedang, Dony Ahmad Munir, di Aula Islamic Centre, di depan kader Ansor-Banser yang mengikuti Latihan Instruktur I angkatan III dan Pendidikan dan Latihan Khusus Banser Tanggap Bencana, kamis (29/10/2020).

Pertama konsolidasi dengan melengkapi struktur organisasi yang sesuai dengan PD/PRT organisasi. Dalam konsolidasi juga harus dibahas masalah Kartu Tanda Anggota GP Ansor yang by name by adress.

“Anggota GP Ansor harus jelas jumlahnya ada berapa. Sekarang bisa memanfaatkan IT untuk mendata semua anggota Ansor,” Kata bupati yang biasa dipanggil Doamu ini.

Kedua yaitu kaderisasi yang merupakan ruh dalam organisasi. Para pengurus dan kader harus terus dilatih dan diasah untuk menjadi pemimpin dan menjadi kader Ansor yang tangguh. Kader Ansor yang mandiri, yang kuat, yang faham dan sadar akan organisasi. Faham dan sadar akan tugas dan kewajibannya. Serta bisa memberikan kemanfaatan untuk umat.

“Kehadiran Ansor harus menjadi bagian solusi, bukan bagian dari masalah. Jadi Ansor harus terus dilatih, kompeten, dan bisa memberi manfaat kepada manusia lainnya,” pesannya. 

Pengurus GP Ansor harus terus perbanyak melaksanakan kaderisasi. Sehingga kader ansor menjadi terampil, tangguh, dan secara ideologis betul-betul melekat di hati nilai keansorannya. Manjadi sumber inspirasi dan sumber motivasi dalam menjalankan tugasnya untuk berjuang membela Nahdlatul Ulama.

Dan tahap yang ketiga sebuah organisasi harus bisa menghadirkan dirinya dalam memberikan kemanfaatan dengan program-program riil ditengah-tengah masyarakat. Keberadaan organisasi benar-benar bisa dirasakan oleh rakyat. 

"Kalau GP Ansor keberadaanya bisa terus dirasakan oleh rakyat, maka rakyat dengan sendirinya di dalam hatinya akan bersemayam rasa cinta kepada GP Ansor," Ujarnya.

“GP Ansor dan Banser harus memberikan program-program yang nyata kepada masayarakat, bisa pendampingan, bisa advokasi, bisa juga pencerahan-pencerahan yang lainnya,” lanjut Dony.

Selanjutnya Doamu mendedahkan lima kategori kader Ansor. Kategori pertama adalah kader Ansor wajib. Wajib itu harus ada dan keberadaan kader ini sangat diharapkan. Kalau tidak ada kader ini maka Ansor tidak akan jalan. Berarti kader yang seperti ini wajib ada dan diharapkan bisa mengambil keputusan dalam memajukan Ansor.

Kategori kedua yaitu kader Ansor yang sunnah. Kalau sunnah itu dilaksanakan mendapatkan pahala tidak dilaksanakan tidak apa-apa. Kader Ansor yang seperti ini adanya itu harus bisa memecahkan masalah, adanya bisa membangun solidaritas, dan adanya bisa meningkatkan motivasi.

Kategori yang ketiga yaitu kader Ansor yang mubah. Mudah-mudahan tidak ada kader Ansor yang mubah. Yang mubah itu baik ada atau tidak ada, kader tersebut tidak diperhitungkan. 

“Kader mubah ini antara ada dan tidak ada sama saja, tidak ada pengaruhnya,” lanjut Dony. 

Keempat, kategori makruh. Kader yang masuk ketegori makruh lebih baik tidak ada. Belum apa-apa kalau ada kegiatan sudah menanyakan ongkosnya diberi berapa. Belum apa-apa sudah menanyakan ini ada uangnya atau tidak. 

“Kategori yang terakhir yaitu haram. Kader Ansor jangan ada yang masuk kategori haram,” tegasnya. 

“Saya yakin kader Ansor telah terbukti dan telah teruji menjadi kader yang wajib dan sunnah. Sampai saat ini kader Ansor telah hadir untuk memberikan darma baktinya kepada ibu pertiwi dan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini,” pungkas Doamu.

Pewarta : Ayi Abdul Kohar
Editor    : Muhyiddin

 


Editor:

Daerah Terbaru