• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 9 Mei 2024

Daerah

Arief Setiawan: Puncak Nasionalisme Pribumi Ketika NU Berdiri

Arief Setiawan: Puncak Nasionalisme Pribumi Ketika NU Berdiri
Makesta PKPT IPNU-IPPNU IAIN Syekh Nurjati Cirebon (Foto: Ida Safitri)
Makesta PKPT IPNU-IPPNU IAIN Syekh Nurjati Cirebon (Foto: Ida Safitri)

Cirebon, NU Online Jabar 
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar acara Masa Kesetiaan Anggota (Makesta), Jumat (26/02).

Dalam acara Makesta tersebut, menghadirkan pemateri dari Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Kota Cirebon Bagus Arief Setiawan, dalam pemaparannya ia menyampaikan perihal kebangsaan.

“Inti dari Makesta ini adalah untuk mengetahui dinamika organisasi dalam mewarnai tumbuh kembangnya Indonesia. Dalam rentang waktu dari tahun 1905 -1945 M. adalah masa tumbuhnya ide-ide kebangsaan. Nilai-nilai kebangsaan pada rentang waktu itu digodok dan dicari bentuknya,” ucapnya.

Lanjutnya ia mengatakan bahwa tahun 1905 M, pemerintah menetapkan politik etis sebagai pintu gerbang untuk berorganisasi yang awalnya dilarang, kemudian dilonggarkan kebijakannya. 

“Politik etis itu diantaranya irigasi, emigrasi dan edukasi. Dengan adanya politik etis, dalam hal edukasi pribumi mulai mengenal pendidikan modern,” katanya.

Masih dari Arief Setiawan, ia mengatakan “Pribumi mulai memiliki jiwa kebangsaan dan nasionalisme puncaknya ketika berdiri Nahdlatul Ulama dan Kongres Pemuda,” jelas ketua Lakpesdam NU kota Cirebon tersebut.

Tujuan dari adanya materi ini lanjutnya, untuk memastikan rekan dan rekanita terdidik dan tercerahkan memahami nuansa Indonesia dan bisa menyikapi situasi kebangsaan saat ini.

“Tinggal kita sebagai bangsa negara mau isi negara ini dengan spam atau gagasan,” tandasnya. 

Pewarta: M Iqna Syam 
Editor: Abdul Manap

 


Daerah Terbaru