• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Daerah

Angka Perceraian di Jabar Tinggi, Suami Istri Disarankan Bangun Komunikasi Empatik

Angka Perceraian di Jabar Tinggi, Suami Istri Disarankan Bangun Komunikasi Empatik
Suami istri harus mengembangkan komunikasi empatik agar keluarganya bertahan (Foto: NU Online)
Suami istri harus mengembangkan komunikasi empatik agar keluarganya bertahan (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, Jawa Barat mengalami peningkatan angka perceraian. Terdapat sekitar 50 ribu gugat cerai dan 17 ribu cerai talak. Menurut data dari Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Uung Kusmana yang menjadi pemicu terbesar saat ini adalah masalah komunikasi di samping faktor ekonomi.

Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Encep Dulwahab berpendapat seharusnya suami dan istri membangun komunikasi empatik agar hubungan keluarga bisa bertahan, termasuk dalam situasi pandemi. 

“Komunikasi empatik merupakan jenis komunikasi yang penting di tengah maraknya perceraian,” katanya saat dihubungi NU Online Jabar, Selasa (8/9). 

Menurut Encep, komunikasi empatik merupakan keadaan di mana kedua belah pihak, baik suami maupun istri, bisa berempati pada segala kondisi, termasuk seperti saat pandemi seperti sekarang ini.

Selain komunikasi empatik, lanjutnya, pasangan juga harus menghilangkan ego satu sama lain, memahami psikologi pasangan dan keluarga intinya.

“Jangan menjustifikasi pada pasangan dan merasa dirinya paling benar. Bangun hakekat komunikasi keluarga untuk mencapai kesepahaman makna  dan membangun komunikasi dua arah,” jelasnya. 

Dihubungi terpisah, dosen Psikologi Komunikasi UIN Bandung Betty Tresnawaty mengatakan untuk mempertahankan keluarga, masing-masing pasangan harus membangun komunikasi yang terbuka, santun, dan penuh cinta serta kebijaksanaan tanpa keegoisan. 

“Semoga berbagai kunci komunikasi di tengah pandemi saat ini dapat menekan angka perceraian khususnya di Jawa Barat,” harapnya. 

Pewarta: Muthia Fauziyyah
Editor: Abdullah Alawi

 


Daerah Terbaru