Khitobahan adalah bagian dari tradisi Pondok Pesantren, termasuk di Pangandaran. Salah satunya Pondok Pesantren Asy-Syuja'iyah. Pesantren ini mempertahankan tradisi khitobahan dalam mendidik kader santri untuk terjun kelak di tengah masyarakat. Agenda tersebut menjadi kegiatan rutin setiap malam Minggu.
Manfaat latihan berpidato ini dirasakan oleh Sofa Nurlaila, salah seorang santri putri yang juga menjadi sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) NU Pangandaran.
Sofa, menerangkan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi kalangan santri.
"Kita harus memiliki persiapan yang jelas untuk nantinya bisa mengamalkan ilmu yang didapat," tuturnya kepada NU Online Jabar (20/11). "Khitobahan ini menjadi sarana santri untuk melatih mental," tambahnya.
Lanjut Sofa, ruang tersebut memberikan kesempatan kepada para santri untuk mengasah kemampuan dalam dunia publik speaking.
"Latihan ini penting, karena untuk bisa berbicara di muka umum, kita harus betul-betul memahami banyak aspek, terutama retorika dan mental," jelasnya.
Ia berharap para santri memiliki spirit yang sama dan tanggung jawab yang kuat untuk mengamalkan ilmu yang didapat nanti di kemudian hari.
"Perempuan juga harus bisa menjadi bagian ahli ilmu untuk nanti diamalkan pada khalayak," pungkasnya.
Pewarta: Soleh
Editor: Iip Yahya
Terpopuler
1
Lafal Niat Puasa Asyura Puasa Sunah pada 10 Muharram
2
Besok Sunah Puasa Tasua, Ini Lafal Niatnya
3
Agar Hati Tak Mati, Inilah Doa-doa Pilihan di Hari Asyura 10 Muharram
4
Angka Kematian Jamaah Haji 2025 Capai 423 Orang, Penyakit Jantung Jadi Penyebab Utama
5
Perkuat Ukhuwah dan Semangat Dakwah di Masyarakat, GP Ansor Cigerenem Gandeng Latansa 2 Gelar Pengajian Syahriahan
6
Gelar Konferensi Pers, DPP K-Sarbumusi Ultimatum Menhub Dudy dan Menko AHY Respons Tuntutan Aksi ODOL
Terkini
Lihat Semua