• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 23 April 2024

Daerah

Pidato Ketua Fatayat NU Garut Soroti Kekerasan terhadap Perempuan, Ekonomi, hingga Kaderisasi

Pidato Ketua Fatayat NU Garut Soroti Kekerasan terhadap Perempuan, Ekonomi, hingga Kaderisasi
Ketua Fatayat NU Garut Hj. Ai Sadidah (Foto: NU Online Jabar/Irham)
Ketua Fatayat NU Garut Hj. Ai Sadidah (Foto: NU Online Jabar/Irham)

Garut, NU Online Jabar 
Ketua PC Fatayat Garut Ai Sadidah menyoroti tiga peran yang harus dipikul oleh kader Fatayat. Pertama adalah peran keagamaan (masûilyah dîniyah), peran kebangsaan (masûilyah wathaniyah), dan peran keperempuanan (masûilyah nisaiyah). 

“Ketiga elemen ini adalah trisula yang tidak bisa dipisahkan dalam aras gerak kader-kader Fatayat," katanya pada pidato pelantikan dirinya beserta pengurus PC Fatayat NU Kabupaten Garut masa khidmah 2020-2025 di Ballroom Kasitti Favehotel Garut, (7/3). 

Putri Rais Syuriyah PWNU Jawa Barat  ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi Fatayat ke depan, di antaranya menguatnya fundamentalisme agama. Fundamentalisme islam bukan saja bertentangan dengan wasathiyah Islam yang digagas NU sejak kelahirannya, tapi merusak sendi-sendi kebangsaan yang sudah diletakkan oleh para pendiri bangsa ini. 

“Dalam bentuk terburuknya hal ini bisa melahirkan ekstremisme kekerasan. Perempuan sudah mulai diincar kelompok radikal sebagai pelaku ekstremisme kekerasan," katanya. 

Oleh karena itu, ia meneguhkan komitmen Fatayat untuk di garis terdepan dalam perang melawan kekerasan terhadap perempuan. 

"Terlebih menjelang International Women's Day besok, kasus kekerasan terhadap perempuan. Komnas Perempuan mencatat ada 299.911 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2020," tuturnya. 

Tak hanya itu, ia juga menyoroti tantangan perempuan di era pandemi. Menurutnya, perempuan terdampak pandemi secara lebih buruk dibanding laki-laki. Pandemi berdampak paling buruh terhadap ekonomi informal. 

“Sayangnya, ekonomi informal didominasi oleh perempuan. Fatayat perlu mengawal kebijakan-kebijakan terkait Covid-19 agar lebih berpihak kepada kaum perempuan."

Di bagian akhir pidatonya, Ai Sadidah menegaskan bahwa selama 5 tahun ke depan di bawah kepemimpinannya Fatayat Garut akan fokus pada penguatan kelembagaan dan keorganisasian dengan membantuk kepengurusan di seluruh 42 kecamatan di Garut. 

Fatayat Garut, sambungnya, akan fokus pada kaderisasi melalui beragam program pelatihan dan pengembangan kapasitas, mendirikan beberapa lembaga pelayanan masyarakat, dan mendistribusikan kader di ruang-ruang strategis publik. 

Hadir dalam pelantikan tersebut pengurus syuriyah dan Ketua PCNU Garut, badan otonom dan lembaga di naungan PCNU dan Ketua PW Fatayat Jawa Barat beserta jajaran. Selain itu, pelantikan kali ini juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah dan beberapa SKPD.

Ketua PCNU Garut, KH Aceng Abdul Wahid berpesan agar menjaga totalitas perjuangan. Dengan totalitas, menurutnya, kita mengharapkan ridlo Allah SWT sehingga perjuangan Fatayat NU Garut akan selalu diberkati dan berhasil.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PW Fatayat Jawa Barat, Hirni Kifa Hazefa, menyampaikan rasa kebanggaannya atas pelantikan yang tertunda karena pandemi ini dan berharap  Fatayat NU Garut akan bisa menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perempuan, termasuk dalam situasi pandemi.

Pewarta: Irham Ali
Editor: Abdullah Alawi 


Daerah Terbaru