• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Cianjur

LPBINU Kabupaten Cianjur Lakukan Serah Terima 65 Huntara Berbasis Keluarga di 7 Lokasi Pengungsian

LPBINU Kabupaten Cianjur Lakukan Serah Terima 65 Huntara Berbasis Keluarga di 7 Lokasi Pengungsian
LPBINU Kabupaten Cianjur Lakukan Serah Terima 65 Huntara Berbasis Keluarga di 7 Lokasi Pengungsian. (Foto: NU Online Jabar)
LPBINU Kabupaten Cianjur Lakukan Serah Terima 65 Huntara Berbasis Keluarga di 7 Lokasi Pengungsian. (Foto: NU Online Jabar)

Cianjur, NU Online Jabar

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Cianjur melakukan serah terima Hunian Sementara (Huntara) Berbasis Keluarga sebanyak 65 bangunan kepada korban pengungsi gempa di Cianjur.

 

Serah terima tersebut dilakukan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur, KH Deden Usman Ridwan yang didampingi oleh Ketua LPBINU Jabar Dadang Sudardja serta Ketua LPBINU Kabupaten Cianjur ustadz Sidik. 

 

Keberadaan Hunian Darurat tersebar di 7 lokasi pengungsian, diantaranya di Kampung Babakan Imbangan, Desa Cibulakan, Kampung Cicurug, Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang, Kampung Cikanyere Babakan, Desa Cieundeur, Kampung Hargeum, Desa Galudra, dan Kecamatan Cugenang. 

 

“Kegiatan merupakan kerja sama dengan Kemenaker RI, yang berasal dari bantuan para pegawai di Kemenaker,” kata Dadang, Rabu (4/1/2023)

 

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membantu para penyitas korban gempa bumi Cianjur dapat terbantu dan bisa segera bangkit dan pulih kembali,” sambung Dadang. 

 

Menurut ketua LPBINU Jabar yang kerap disapa Uwa Dadang itu mengatakan, kebutuhan akan tempat tinggal bagi korban bencana gempa di Cianjur ini masih sangat banyak dibutuhkan khususnya tempat hunian Berbasi Keluarga.

 

Karenannya, kata dia, ada indikasi bahwa pihaknya juga dengan pihak-pihak terkait akan membuat hunian yang sama di lokasi berbeda.

 

“Masih banyak yang memerlukan Hunian Darurat Berbasis Keluarga Ini, karena untuk membangun Rumah/Hunian tetap masih lama, sehingga diperlukan tempat tinggal sementara yang sehat,” tuturnya. 

 

Pewarta: Agung Gumelar


Cianjur Terbaru