Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Pesantren

Pondok Pesantren Al-Istiqomah Maruyung Buka Program Tahfidz Al-Qur’an

Pondok Pesantren Al-Istiqomah Maruyung saat menyambut 8 santriyah yang berhasil menghafal Al-Qur'an (Foto: Istimewa)

Bandung, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Al-Istiqomah Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, yang diasuh putra-putri tokoh NU Jawa Barat almagfurlah KH Ali Imron, tahun ini membuka program tahfidz (hafalan) Al-Qur’an. 

Salah seorang pengasuh pondok pesantren Al-Istiqomah, Ahmad Luthfi Imron menjelaskan, program tahfidz Al-Qur’an tersebut merupakan upaya Al-Istiqomah dalam mengembangkan pesantren yang selama ini hanya mengembangkan kajian kitab kuning. 

“Hampir semua pesantren hanya menganut 1 sistem. Kami mencoba memadukan 2 sistem pembelajaran: kitab kuning dan tahfidz Al-Qur’an, memadukan 2 sistem dengan waktu dan kebijakan yang bersamaan,” jelasnya, Ahad (8/8). 

Menurut dia, program tahfidz Al-Qur’an sebetulnya direncanakan sejak 2014, bersamaan dengan berdirinya SMP-SMA Manggala, lembaga pendidikan di kompleks Al-Istiqomah yang mewadahi santri-santri dan warga menempuh pendidikan formal.

Pada tahun itu, kata dia, sempat berdiri lembaga tahfidz dengan pengajar seorang hafidzah dari Jawa Timur. Namun, tidak bertahan lama karena ustadzah itu menikah dan ikut membantu suaminya mengajar di lembaganya.

Meskipun demikian, upaya untuk membuka program tahfidz Al-Qur’an tidak pernah padam. keinginan memadukan dua sistem kitab kuning dan hafalan Al-Qur’an akan dijalankan. Namun, hal itu terkendala pada tenaga pengajar. 

Untuk menyelesaikan persoalan itu, Pesantren Al-Istiqomah melakukan kaderisasi dengan mengirimkan beberapa santrinya ke Madrasatil Qur’an di Tebuireng di bawah bimbingan KH Itmam Royani, salah seorang sebagai Dewan Asyatidz di Tebuireng.  

“Mereka berangkat 4 Juli 2020, dijemput 4 Agustus 2021. Alhamdulillah, ada 2 anak yang bisa khatam Al-Qur’an dalam waktu 6 bulan, 2 dalam waktu 7 bulan dan yang 4 dalam waktu 9-10 bulan,” katanya, “biaya mereka ditanggung pesantren,” tambahnya. 

Pengasuh yang akrab disapa Cep Luthfi ini menyebutkan para santriyah yang berhasil menghafal Al-Qur'an itu, yaitu Sri Hafsyah Ainul Banat, Shera Soraya, Siti Farida, Silda Nushofiyah, Rina Nurazizah, Rini Nurjamilah, Iffa Syarifatul, dan Deltha Imanda.

Dengan adanya program tahfidz Al-Qur’an, ia menambahkan, para santri Al-Istiqomah ke depan adalah ngaji bisa, sekolah berprestasi, dan Al-Qur’an katalar

Dengan adanya program tahfidz itu, santri dan santriyah baru, Al-Istiqomah akan menerapkan sistem Amsilaty 3 bulan,  sistem salafy 7 bulan dan hafalan surat-surat pilihan, serta hafalan 30 juz. 

“Untuk para santri yang sudah lulus Amsilaty dan paham dasar-dasar fiqh, aqidah, tauhid, bilamana berminat menjadi hafidz atau hafidzah maka dipersilakan mengikuti program tahfidz dengan tetap mengikuti kegiatan ngaji kitab kuning,” pungkasnya.

Pewarta: Nelly Nurul Azizah 
Editor: Abdullah Alawi 

 

Editor: Abdullah Alawi

Artikel Terkait