Indeks Kerukunan Umat Beragama dan Kesalehan Sosial Meningkat, Capai 76,47 di 2024
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan kabar baik tentang meningkatnya indeks kerukunan umat beragama dan kesalehan sosial di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Menag Yaqut dalam pidatonya pada acara Religion Festival, eksibisi capaian Kemenag, yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu (9/10/2024). Informasi ini dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag).
"Melalui moderasi beragama, kita terus memperkuat kerukunan. Saya ingin sampaikan bahwa Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) meningkat dari 76,02 pada tahun 2023 menjadi 76,47 pada tahun 2024," ungkap Menag Yaqut.
Di bawah kepemimpinan Menag Yaqut, indeks kerukunan umat beragama menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada 2020, indeks ini tercatat di angka 67,46, kemudian naik menjadi 72,39 pada 2021, 73,09 pada 2022, dan mencapai 76,02 pada 2023. Tren positif ini terus berlanjut hingga tahun 2024, dengan indeks mencapai 76,47.
Selain itu, indeks kesalehan sosial yang diukur berdasarkan lima dimensi—kepedulian sosial, relasi antar manusia, menjaga etika, melestarikan lingkungan, serta hubungan dengan negara dan pemerintah—juga menunjukkan peningkatan.
Pada 2020, indeks kesalehan sosial berada di angka 82,53, kemudian naik menjadi 83,92 pada 2021, 84,55 pada 2022, sempat turun sedikit ke 82,59 pada 2023, namun kembali meningkat menjadi 83,83 pada 2024.
Data terkait indeks kesalehan sosial diperoleh melalui survei yang dilakukan oleh Badan Litbang dan Diklat Kemenag di beberapa kota dengan populasi beragam pemeluk agama, termasuk Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.
Tren peningkatan ini dianggap sebagai bukti nyata dari upaya bersama dalam membangun kerukunan dan meningkatkan kesalehan sosial di tengah masyarakat Indonesia.