Gusdurian Gelar Konferensi Pemikiran Gus Dur Akhir Agustus, Fokus pada Agama, Demokrasi, dan Ekologi
Kamis, 21 Agustus 2025 | 20:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Jaringan Gusdurian akan menggelar Konferensi Pemikiran Gus Dur perdana yang dirangkaikan dengan Temu Nasional (Tunas) ke-6 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Jumat-Ahad, 29-31 Agustus 2025.
Panitia Penyelenggara, Sarjoko, menjelaskan konferensi ini disiapkan untuk mendalami pemikiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur) serta mengontekstualisasikannya dengan situasi kebangsaan saat ini.
"Sejak simposium satu tahun setelah Gus Dur wafat yang melahirkan sembilan nilai utama Gus Dur, belum pernah ada forum setingkat ini," ujarnya melalui siaran pers, Rabu (20/8/2025).
Konferensi tersebut akan berfokus pada tiga isu utama, yakni agama sebagai etika sosial, demokrasi, dan keadilan ekologi. Forum ini terbuka untuk umum dan diperkirakan diikuti 2.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
"Tahun ini, Tunas juga menghadirkan learning space yang menjadi ruang berbagi pengetahuan lintas isu bersama para pakar," tambah Sarjoko.
Menurutnya, Jaringan Gusdurian hadir untuk memperkuat masyarakat sipil agar dapat berperan sebagai penyeimbang kekuasaan. “Dengan hadirnya Gusdurian diharapkan masyarakat bisa menjadi subjek pembangunan dan menuju cita-cita bangsa sebagai bangsa yang merdeka, adil, dan makmur,” jelasnya.
Tunas Gusdurian 2025 mengangkat tema Meneladani Gus Dur, Menguatkan Indonesia. Kegiatan akan diikuti komunitas Gusdurian, sahabat dan murid Gus Dur, tokoh lintas agama, jejaring masyarakat sipil, akademisi, serta individu maupun lembaga dari berbagai wilayah.
Rangkaian acaranya meliputi Konferensi Pemikiran Gus Dur, Forum Gerakan, dan Festival Gerakan. Panitia juga menyiapkan Community Space berupa bazar dan pameran gerakan, Learning Space bersama para pakar, serta Malam Budaya.
Direktur Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, menyebut forum ini akan menghasilkan rekomendasi konkret untuk memperkuat demokrasi dan keadilan ekologi. "Gus Dur itu bekerja berbasis nilai, kita fokus pada nilai-nilai tersebut harus diturunkan dalam bentuk yang lebih kongkret," ungkapnya.
Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir dalam pembukaan, antara lain Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, KH Husein Muhammad, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Sementara itu, jajaran narasumber konferensi mencakup akademisi internasional Greg Barton, Mahfud MD, Badriyah Fayumi, Kamala Candrakirana, Laode M Syarif, Tantowi J Musaddad, Nissa Wargadipura, Dewi Kanti Setianingsih, dan Sandra Moniaga.