Kota Bekasi

RMINU Kota Bekasi Resmi Dilantik, Pesantren Didorong Jadi Basis Peradaban Nusantara

Selasa, 13 Mei 2025 | 07:04 WIB

RMINU Kota Bekasi Resmi Dilantik, Pesantren Didorong Jadi Basis Peradaban Nusantara

Prosesi pelantikan RMINU Kota Bekasi yang langsung dipimpin oleh Rais Syuriah PCNU Kota Bekasi KH Abubakar Rahziz. (Foto: NU Online Jabar/Faujiahmad).

Kota Bekasi, NU Online Jabar
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi menggelar pelantikan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kota Bekasi sekaligus Halaqah Pemberdayaan Pesantren di Bali Room Hotel Horison Kota Bekasi, Ahad (11/5/2025).


Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur PD Pontren Kemenag RI H Basnang Said, Rais Syuriah PCNU Kota Bekasi KH Abubakar Rahziz, Ketua PCNU Kota Bekasi H Ayi Nurdin, jajaran pengurus RMINU Kota Bekasi serta Banom dan Lembaga NU di Kota Bekasi.​​​​​​


Pelantikan tersebut secara langsung dipimpin oleh Rais Syuriah PCNU Kota Bekasi KH Abubakar Rahziz. Ia menitipkan kepada seluruh pengurus agar bisa menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.


“Terus bergerak, karena di dalam gerakan itu terdapat keberkahan.” tegasnya.


Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PCNU Kota Bekasi, H. Ayi Nurdin. Ia menegaskan bahwa ini merupakan pelantikan kedua RMINU dengan komposisi pengurus yang berbeda, sebagai bentuk evaluasi dan penguatan kelembagaan.


“Ini warning bagi lembaga yang tidak aktif. Kami ingin semua lembaga hidup dan benar-benar berfungsi,” katanya.


Sementara itu, Ketua RMINU Kota Bekasi, Nur Fachri Hasani berkomitmen untuk menjadikan RMI sebagai simpul pemberdayaan dan sinergi antar-pesantren.


Dalam halaqah yang bertema 'Menilik Kiprah Pesantren Sebagai Basis Peradaban dengan Model Pendidikan Genuine Nusantara', Direktur PD Pontren Kemenag RI KH Basnang Said menyebutkan bahwa ke depan, seluruh pesantren yang terafiliasi dengan NU di Kota Bekasi harus melalui rekomendasi RMI NU jika ingin mengakses program-program pemerintah, khususnya terkait hibah daerah.


“RMI harus menjadi mitra strategis pemerintah. Karena itu, setiap pesantren NU ke depan perlu didampingi oleh RMI dalam pengelolaan dan pengajuan dana hibah berbasis SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah),” tegasnya.


Selain itu, salah seorang pengasuh Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadits Nyai Hj Badriyah Fayumi menyoroti pentingnya menjaga keaslian tradisi pesantren sambil memperkuat tata kelola dan daya saingnya di tengah arus globalisasi.