Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Kabupaten Bogor

Bersama Warga, LPBINU Jabar Susun Sistem Peringatan Dini dan Jalur Evakuasi Bencana

Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) LPBINU Jabar bersama warga untuk menyusun sistem peringatan dini berbasis komunitas dan jalur evakuasi bencana. (Foto: NU Online Jabar)

Bogor, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat terus berupata memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan mitigasi bencana. Salah satu wujud upaya tersebut dilakukan dengan menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bersama warga untuk menyusun sistem peringatan dini berbasis komunitas dan jalur evakuasi bencana.


Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya dalam rangka pelaksanaan program Komunitas Perkotaan untuk Aksi Tangguh (KUAT) di Desa Citeko dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.


Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka pembuatan dokumen kajian risiko bencana bagi desa setempat. Para peserta yang tergabung dalam pelatihan ini berasal dari pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Citeko dan Kelurahan Cisarua, beserta jajaran GP Ansor dan Banser dengan jumlah 50 peserta. 


Baca Juga:
PCNU Kabupaten Cirebon Buka Donasi untuk Korban Banjir di 5 Kecamatan


Kegiatan berlangsung selama dua hari pada tanggal 5-6 Maret 2024 bertempat di Aula Kantor Desa dan Aula Kantor Kelurahan dengan Fasilitator dari LPBINU Jawa Barat dan dari CRS Indonesia.


Menurut Ketua LPBINU Jawa Barat Dadang Sudardja mengatakan, setelah pelatihan diharapkan masyarakat dalam hal ini FPRB mampu menyusun Rencana Evakuasi,  peserta mampu menjelaskan, mensitesaka dan menerapkan konsep dasar, strategi, metode, pendekatan, penyusunan rencana evakuasi dan mampu merumuskan sistem peringatan dini di masyarakat dalam memfasilitasi program KUAT. 


“Tujuan dari sistem peringatan dini adalah untuk semaksimal mungkin mengurangi dampak bencana yang terjadi. Dengan diberikannya waktu sepersekian menit memberikan harapan lebih pada penanganan bencana,” tuturnya.


Ia menjelaskan, sistem peringatan dini bencana adalah elemen yang sangat penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. Menurutnya, dengan adanya peringatan dini bencana, maka masyarakat dapat melakukan respons yang sesuai untuk melakukan penyelamatan dan menghindari korban jiwa serta mengurangi dampak bencana tersebut.


Baca Juga:
Tak Lagi di Mina Jadid, Tahun Ini Tenda Jamaah Haji Indonesia Seluruhnya Berlokasi di Mina


Sebagai informasi, kegiatan ini merupakan Kerja sama LPBINU Jawa Barat dengan CRS Indonesia dengan dukungan USAID KUAT.

Editor: Agung Gumelar

Artikel Terkait