Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Hikmah

Rahasia Susunan Al-Qur'an pada Surat Al-Qadr

Ilustrasi (NU Online)

Oleh Ustadz Hikmatul Luthfi

Surat al-Qadr adalah surat ke 97 di dalam al-Qur'an, terletak setelah surat al-'Alaq (surat ke-96) dan sebelum Surat al-Bayyinah (surat ke-98).

Imam Al-Suyuthi dalam Kitab Asrar Tartib al-Qur'an mengutip pendapat al-Khattabi (w.338 H), dikatakan bahwa tatkala para Sahabat  mengumpulkan al-Quran dan meletakkan Surat al-Qadr sesudah Al-'Alaq, mereka memperoleh petunjuk  bahwa yang dimaksud dengan "Ha" kinayah (yang tidak terang/pada lafal أنزلناه) dalam Firman Allah Surat al-Qadr ayat 1 yaitu:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan". (QS. Al-Qadr:1)

Adalah merupakan isyarat/petunjuk akan firman Allah:

اِقْرَأْ... (العلق:١)

"Bacalah..."

Sementara, berkaitan dengan surat al-Bayyinah yang diletakkan setelah Surat al-Qadr menurut al-Suyuthi adalah bahwa Surat al-Bayyinah terletak pada posisi penyebab apa yang ada di surat sebelumnya yaitu seakan-akan dikatakan mengapa diturunkan?

"لأنه لم يكن الّذين كفروا منفكِّين عن كفرهم حتى تأتيهم البينة وهو رسول من الله يتلو صحفًا مطهَّرةً، و ذلك هو المُنزَّل"

"Karena Orang-orang yang kafir tidak akan meninggalkan (agama mereka/kekafiran mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata, yaitu Utusan Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran suci (al-Qur'an), dan itu adalah yang diturunkan (المُنَزَّل)."

Demikian halnya, senada dengan al-Suyuthi, Fadhil al-Samarra`i mengatakan bahwa ayat pertama surat al-Qadr memiliki munasabah/korelasi/hubungan/dan keterkaitan dengan permulaan dan penutup surat sebelumnya (Surat al-'Alaq) dan juga surat setelahnya (Surat al-Bayyinah) yaitu

1. Munasabah/hubungan ayat pertama al-Qadr dengan permulaan surat al-'Alaq ayat 1:
sehingga seakan-akan maksudnya adalah:

اِقرأْ مَا أَنزلنَاهُ فِى ليلةِ القدر

"Bacalah olehmu apa yang telah kami turunkan pada malam kemuliaan"

2. Munasabah/korelasi/hubungan ayat pertama al-Qadr dengan penutup surat al-'Alaq ayat 19 yaitu perintah sujud dan mendekatkan diri kepada Allah:

كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩

"sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah)." (QS. Al-'Alaq:19)

Sehingga malam lailatul qadr berarti malam untuk sujud dan mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana diisyaratkan di ayat terakhir surat sebelumnya yaitu surat al-'Alaq.

(إنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ) وهذه الليلة هي ليلة السجود والاقتراب

3. Munasabah/korelasi/hubungan/kesesuaian ayat pertama Surat al-Qadr dengan Surat setelahnya yaitu dengan Surat al-Bayyinah ayat 2-3. 

Pada ayat pertama surat al-Qadr tidak disebutkan secara jelas siapa yang menurunkan dan apa yang diturunkan? Namun jika melihat surat setelahnya yaitu surat al-Bayyinah maka tampak penjelasan akan dua hal tersebut, bahwa yang menurunkan adalah Allah dan yang diturunkan adalah Al-Qur'an sebagaimana disebutkan dalam Surat al-Bayyinah ayat 2-3:

رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً (٢) فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ (٣)

"(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran). di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus" (QS. Al-Bayyinah:2-3)

Penulis adalah Nahdliyin kelahiran Kabupaten Sukabumi

Editor: Abdullah Alawi

Artikel Terkait