Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Hikmah

Nabi Tak Marah-Marah

Ilustrasi: NUJO/M Iqbal).

Usai ngaji tadi sore, aku membaca hadits Nabi. Beliau tak pernah menyakiti pekerja rumah tangganya, meski ia salah.


Anas bin Malik, sahabat Nabi, yang menjadi PRT beliau, mengatakan  :


قال انس بن مالك رضي الله عنه: خدمتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم عشرَ سنين ، فما سبَّني سبَّةً قط ، وَلاَ ضَرَبَنِي ضَرْبَةً، وَلاَ انْتَهَرَنِي، وَلَا عبَسٌ فِي وَجْهِي، وَلَا أَمَرَنِي بِأَمْرٍ فَتَوَانَيْتُ فِيهِ فَعَاتَبَنِي عَلَيهِ، فَإِنْ عَاتَبَنِي أَحَدٌ مِنْ أَهْلِهِ قَالَ : دَعُوهُ ، فَلَوْ قُدِّرَ شَيءٌ كَانَ


Baca Juga:
Cara Menahan Amarah Menurut Imam Al-Ghazali


“Aku ikut membantu Nabi di rumahnya selama sepuluh tahun. Beliau tidak pernah berkata-kata kasar, tidak pernah menyakitiku, tidak pernah membentakku, tidak pernah menampakkan wajah cemberut di hadapanku, dan bila menyuruh aku melakukan sesuatu lalu aku terlambat mengerjakannya beliau tidak pernah memarahiku. Bahkan bila ada salah seorang keluarganya memarahiku, beliau mencegahnya sambil mengatakan : “Biarkan saja, tidak apa-apa. Bila Allah menghendaki sesuatu, itu pasti akan terjadi”.


Sikap itu bukan hanya terhadap sahabatnya yang muslim, melainkan juga terhadap non muslim.
Abu Hurairah, sahabat Nabi yang lain, berkata:


 يَا رَسُولَ اللَّهِ ! ادْعُ عَلَى الْمُشْرِكِينَ ؟ قَالَ : إِنِّي لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا ، وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً ) رواه مسلم (2599)


“Wahai Rasulullah, do’akanlah celaka atas orang-orang musyrik (yang menyakutimu) itu. Beliau menjawab: “Sungguh aku tidak diutus Tuhan untuk melaknat (mengutuk), akan tetapi aku diutus sebagai pembawa rahmat (kasih)”. (HR. Muslim)


Baca Juga:
Muktamar NU dan Sandal yang Tertukar 


Membaca hadits ini hatiku luluh dan trenyuh. Betapa indahnya perilaku Nabi yang mulia itu. Bisakah umat beliau mengikuti jejaknya?. Semoga. 


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU

Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait