Hikmah

Ketika Protes Perempuan Direspon Langsung oleh Allah

Ahad, 13 Oktober 2024 | 10:15 WIB

Ketika Protes Perempuan Direspon Langsung oleh Allah

Perempuan (Ilustrasi: FB Nadirsyah Hosen).

Zaman Nabi ada beberapa peristiwa dimana perempuan protes dan Allah langsung yang meresponnya lewat wahyu al-Qur’an.


Perempuan, entah dalam posisi sebagai isteri atau bukan, adalah makhluk mulia yang harus diperlakukan dengan terhormat. Penggambaran klasik seolah perempuan adalah versi tidak sempurnanya penciptaan manusia sehingga dideskripsikan “besar syahwatnya, tapi lemah akalnya” sudah tidak relevan lagi. Bahkan sudah banyak ulama, semisal ibn Taimiyyah sekalipun, yang menganggap kualitas kesaksian perempuan itu sama dengan lelaki, ataupun ulama sekelas ath-Thabari yang membolehkan perempuan memutus perkara menjadi hakim. 


Ummu Salamah adalah perempuan pertama yang berhijrah tapi beliau protes kepada Nabi kenapa ayat-ayat soal hijrah hanya menyebut soal perjuangan kaum lelaki. Beliau mau perempuan juga disebut secara spesifik. 


Allah kemudian menurunkan QS Ali Imran ayat 195 yang artinya:


“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), ‘Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kalian, baik laki-laki ataupun perempuan,".


Dalam riwayat lain dari Imam Tirmidzi bahwa Ummu ‘Umarah, perempuan Ansar, mendatangi Nabi dan mengatakan: “Aku tidak melihat sesuatu kecuali itu diperuntukkan untuk para laki-laki, dan aku tidak melihat para perempuan disebut sedikitpun.”


Maka Allah SWT menurunkan firman-Nya: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin,," (QS. Al-Ahzab: 35), hingga akhir ayat. Ayat ini menunjukkan baik lelaki maupun perempuan sama-sama akan mendapat ampunan Allah.


Dan yang paling terkenal tentu saja kisah Khaulah yang protes kepada Nabi karena kelakuan suaminya. Itu sebabnya turun ayat awal dalam surat al-Mujadilah:


“Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya,“.


Jadi wahai lelaki, kalau bojomu protes itu ya didengerin, disimak, dan disayangi. Jangan malah dimarahi, atau dihukum dengan uang belanja dikurangi, KDRT atau dikurung dalam sangkar emas gak boleh kemana-mana. Kalau Allah yang respon langsung, kelar nasib ente.


KH Nadirsyah Hosen, Dosen di Melbourne Law School, the University of Melbourne Australia