Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Garut

Gus Muwafiq: Ikuti Corak Berislam para Ulama yang Bersumber dari Rasulullah SAW

Gus Muwafiq: Ikuti Corak Berislam para Ulama yang Bersumber dari Rasulullah SAW

Garut. NU Online Jabar
KH Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq mengungkapkan, salah satu tujuan didirikannya jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) yakni sebagai pengingat bahwa sejatinya kita ini adalah pengikut Rasulullah SAW. Menurutnya, saat ini kita hidup jauh dan tidak sezaman dengan Nabi Muhammad SAW, maka salah satu cara untuk menyambungkan ikatan keislaman kepada Nabi Muhammad SAW yakni dengan mengikuti para ulama. 


Hal tersebut diungkapkan saat memberikan taushiyah di hadapan ribuan Nahdliyin Garut dalam acara Resepsi 1 Abad NU yang dilaksanakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bayongbong di Sub Terminal Agribisnis (STA) Bayongbong-Garut, Sabtu (25/02/2023) lalu.


Gus Muwafiq menjelaskan, para ulama merupakan pewaris para nabi. Maka orang-orang yang mengikuti para ulama, secara tidak langsung telah mengikuti Nabi Muhammad SAW sendiri. 


Baca Juga:
Kakanwil Kemenag Jabar Tegaskan Fasilitas Rumah Ibadah Tidak Boleh Digunakan untuk Kepentingan Politik


“Yang disebut sahabat yakni orang yang secara langsung bertemu dan hidup sezaman dengan Rasulullah. Setelahnya ada orang yang disebut tabi'in, yakni orang yang mengikuti rasul namun tidak bertemu dengan rasul, hanya bertemu dengan para sahabat. Adalagi yang mengikuti Rasulullah, namun tidak bertemu dengan sahabat, dan hanya bertemu dengan tabi'in disebut tabiut tabi'in. Sementara yang mengikuti Rasulullah, namun tidak ketemu sahabat maupun tabi'in dan hanya ketemu dengan tabiut tabi'in dinamakan tabiut tabiut tabi'in. Disebabkan karena kita tidak bertemu dan sezaman dengan mereka dan hanya bertemu dengan para ulama, maka secara tidak langsung kita telah mengikuti Nabi Muhammad juga.” paparnya.


Menurut Gus Muwafiq, saat ini kita berada pada generasi ulama, maka corak berislamnya pun mengikuti corak berislam para ulama yang tetap bersumber dari Rasulullah SAW.


“Karena para ulama menempati tempat yang berbeda-beda dan Islam yang rahmatan lil alamin sudah bergerak ke seluruh dunia, maka corak keberagamaan ajaran Islam pun sesuai dengan tempat dimana Islam itu menyebar. Jika Islam menyebar ke Indonesia, ya coraknya corak Islam Indonesia. Begitu pula jika Islam menyebar ke Afrika, China, Eropa, dan yang lainnya.”tuturnya.


Baca Juga:
Dialog dengan Kiai Ali Yafie


Gus Muwafiq menegaskan, ada sebagian orang yang lantang berteriak agar kita menjadi seperti halnya generasi para sahabat. Menurutnya, hal itu tak perlu dihiraukan.


“Kita ini pengikut Rasulullah yang hidup di zaman para ulama. Kita tak usah khawatir dengan kampanye-kampanye orang yang menyebut Islam di Indonesia sudah tercabut dari akarnya. Bahkan ada yang menyebut Islam Nusantara sesat, tetapi kenyataannya masih ada dan tumbuh subur hingga sekarang.”tegasnya.


Lebih lanjut Gus Muwafiq menambahkan, karena Islam semakin  jauh dan menyebar dari tempat asalnya yakni Makah di Arab dan bahasannya pun semakin banyak dan bervariatif, maka ketika ada wacana agar Islam di dunia dibawa kepada satu model Islam seperti halnya pada zaman Rasulullah hal itu sangat sulit untuk dilaksanakan.


Baca Juga:
Rais Aam PBNU 1991-1992 KH Ali Yafie Wafat, Berikut Profil Singkat dan Karyanya


Pewarta: Rudi Sirojudin Abas
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi

M. Rizqy Fauzi
Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait