Bahtsul Masail LBMNU Karangpawitan Dihadiri Sejumlah Tokoh NU Garut hingga Utusan Kesultanan Cirebon
Ahad, 3 November 2024 | 14:18 WIB
Garut, NU Online Jabar
Melalui Lembaga Bahtsul Masail (LBM), Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Karangpawitan Garut menggelar kegiatan bahtsul masail di YPI Assanusiyah Aly Mintarsih tepatnya di Jalan Cireundeu Tanjungsari Karangpawitan Kabupaten Garut, Sabtu (2/11/2024). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari amanat Musyawarah Kerja (Musker) MWCNU Karangpawitan ke-3 yang dilaksanakan di Ponpes Darusholihin, Cibangbang Karangpawitan pada 30 Juli 2024 lalu.
Hadir dalam kesempatan tersebut yakni para kiai dari utusan 16 MWCNU dan 26 Ponpes Sekabupaten Garut, 14 PRNU Desa Sekecamatan Karangpawitan, dan seluruh lembaga dan banom NU yang di Karangpawitan.
"Selain dari itu, hadir juga para pengurus dari PCNU Garut, pengurus dan mustasyar MWCNU Karangpawitan, peserta dari kesultanan Cirebon, serta utusan dari LBM PCNU Cirebon," ucap sekretaris MWCNU Karangpawitan Didin Saeful Hayat saat melaporkan kegiatan kepada NU Online Jabar, Ahad (3/11/2024).
Kang Didin, demikian ia akrab disapa menyampaikan bahwa kegiatan bahtsul masail menjadi ruh utama dalam berorganisasi. Ia menilai dengan adanya kegiatan tersebut, para pengurus organisasi dituntut untuk terus menjadikan hukum sebagai acuan dalam setiap tindakan kehidupan sehari-hari, terutama dalam perilaku hidup beragama.
"Dengan adanya kegiatan bahtsul masail diharapkan perubahan perilaku kehidupan masyarakat maju, tumbuh dan berkembang sesuai dengan norma yang digariskan dalam agama," imbuh Kang Didin.
"Dengan bahtsul masail juga, keilmuan para pemangku keagamaan juga dapat tumbuh kepada keilmuan yang sipatnya akomodatif," tandasnya.
Untuk diketahui, pemandu dalam kegiatan bahtsul masail tersebut adalah sebagai berikut:
- Tim Mushohih: KH Ahmad Khohar (Mustasyar MWCNU Karangpawitan), KH Opa dan KH Ubun (LBM PCNU Garut).
- Tim Perumus: A Deni Muharamdani (Pengasuh Bumi Hadis MWCNU Karangpawitan), KH Ridwan (Pengasuh SMK Al-Muhajirin), dan Ajengan Dudang Ali (Ketua Tanfidziyah MWCNU Leuwigoong).
- Moderator: KH Aum Umar Basori dan Ajengan Andri.
- Notulen: Aceng Musa dan Aceng Rifa.
Sementara yang menjadi pembahasannya adalah problematika talak di Indonesia dalam perspektif UU dan Turots serta permasalahan panggilan haji wanita saat idah wafat ditinggal suaminya.
Selain itu, pada awalnya kegiatan akan dilaksanakan di Ponpes Al-Hikmah Paniisan Karangpawitan, namun karena berbagai pertimbangan kemudian dipindahkan ke YPI Assanusiyah Aly Mintarsih Cireundeu Tanjungsari.