Oleh Witri Endah
Pagi itu terbangun dari mimpi
Kutatap di setiap penjuru kamar
Dari tirai jendelanya kubuka
Merenung sejenak sambil
Menghirup udara segar
Dengan alunan kicau burung
Menjelang terbit matahari
Menemani pagi
Dalam genggaman rinduku
Yang masih tabu.
Dan,
Matahari dari barat
Berkali kali tenggelam
Entah sampai kapan rindu ini
Selalu kugenggam
Pada petualang cinta
Di bukit sastra membuat aku
Seperti orang gila
Memasuki sebuah guha
Penuh tanda tanya,
Di sana menari nari di atas
Karpet berwarna merah jingga Dengan desahan telanjang
Tanpa dosa
Sebagai penawar jiwa
Masa lampau yang diresahi
Tetesan darah derita.
Mei 2020
Witri Endah adalah nama pena Wiend Tresna Kasih, lahir di Ciamis pada tanggal 02 Maret 1998. Penulis merupakan mahasiswi Jurusan Psikologi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Aktif menulis semenjak masa MAN (Madrasah Aliyah) dan sekarang lebih giat belajar proses puisi dan kesenianya di saung seni Sanggar Menara Madris Bandung
Terpopuler
1
Nekat Berhaji Tanpa Visa Resmi, WNI Terancam Dideportasi dan Dilarang Masuk Arab Saudi 10 Tahun
2
Tragedi Kebakaran di Pesantren Darul Qur’an Cimalaka: Kiai Cecep Ceritakan Detik-Detik Kejadian
3
Shalawat Haji Karangan KH M Nuh Addawami Mustasyar PBNU Asal Garut
4
Peringati Harlah ke-91, GP Ansor Kertasemaya Gelar Tasyakuran dan Halal Bihalal
5
Penerima Beasiswa Pascasarjana Pergunu Depok Jalani Ujian Tesis di Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto
6
Kewajiban Haji bagi yang Mampu: Tinjauan Hukum dan Konsekuensi
Terkini
Lihat Semua