• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Opini

Mengenal Predikat Pengurus NU Maqbul, Mardud dan Mabrur

Mengenal Predikat Pengurus NU Maqbul, Mardud dan Mabrur
Logo Nahdlatul Ulama. (Foto: NU Online Jabar)
Logo Nahdlatul Ulama. (Foto: NU Online Jabar)

Oleh H. Dindin At-Tasiki

Tingkatan pengurus NU itu ada yang Maqbul, ada juga yang Mardud dan terdapat pula yang Mabrur.


Tingkatan Pengurus NU yang Maqbul
Sekedar menggugurkan kewajiban setelah dilantik sebagai pengurus NU, cukup hadir di acara hari-hari besar, saat konferensi, sesekali ikut rapat dan selebihnya pasif dalam kegiatan Jam'iyyah NU.


Tingkatan Pengurus NU yang Mardud  
Di saat pelantikan di barisan depan, memakai baju batik atas jas NU paling duluan, setelah beres pelantikan nyaris tak pernah aktif dalam kegiatan NU dan dikenal dengan predikat "Muntaber" (Mundur Tanpa Berita)


Tingkatan Pengurus NU yang Mabrur  
Menghiasi diri dengan Qonun Azasi, berkontribusi dan peduli terhadap kemajuan Jam'iyyah serta Jama'ah, mengikuti jalan yang digariskan Hadratusysyaikh KH. Hasyim Asy'ari dan para Masyayikh NU, konsisten dalam berkhidmah sebagai pengurus Jam'iyyah.


Adapun ciri-ciri pengurus NU yang Mabrur, yaitu: Pertama, santun dalam bertutur kata dan Istiqomah mensyi'arkan ideologi Aswaja dengan kelembutan (mauidhoh hasanah). Kedua, menebarkan kedamaian dan slalu menjaga persatuan umat. Ketiga, memiliki kepedulian sosial dalam menyantuni kaum yang membutuhkan.


Tingkatan Pengurus NU yang Mabrur ini adalah mereka yang mendapatkan limpahan do'a Hadratusysyekh KH. Hasyim Asy'ari dan  diakui menjadi santrinya serta memperoleh keberkahan Khusnul khatimah bersama keluarganya.


Penulis merupakan Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat


Opini Terbaru