• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Syariah

Sudah Terlanjur Puasa Rajab? Simak Penjelasan Berikut Ini

Sudah Terlanjur Puasa Rajab? Simak Penjelasan Berikut Ini
(Ilustrasi: NUO)
(Ilustrasi: NUO)

Bandung, NU Online Jabar 
Awal bulan Rajab 1444 H berdasarkan keputusan resmi yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) jatuh pada hari Ahad 22 Januari 2023. Tidak sedikit dari juga kaum Muslim terkhusus di Indonesia yang sudah berniat untuk melaksanakan puasa Sunnah.

  

Berdasarkan hal tersebut, timbul pertanyaan bagaimanakah bagi mereka yang sudah meniatkan bahkan sedang melakukan puasa dengan niat puasa untuk menyambut bulan Rajab? 

 

Pengasuh Pondok Pesantren Robitoh Kabupaten Bandung Barat, H Ramdan Fauzi menyarankan untuk mengalihkan niat puasanya tersebut kepada puasa mutlak. Puasa mutlak sendiri merupakan puasa yang tidak ada keterikatan sebab waktu dan hajat. 

 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Aisyah radliyallahu ‘anha, suatu hari Rasulullah Saw pernah bertanya kepada Aisyah: 

 

“Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini)?”.

 

Aisyah menjawab.

 

“Wahai Rasulullah, kita tidak memiliki sesuatu pun (untuk dimakan)”.

 

Rasullah Saw kemudian menjawab.

 

“Kalau begitu aku akan puasa,”. 

 

Berikut ini redaksi hadits tersebut: 

 

Dari Aisyah radliyallahu ‘anha, ia mengatakan:

 

قال لي رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ ، ذاتَ يومٍ يا عائشةُ ! هل عندكم شيٌء ؟ قالت فقلتُ : يا رسولَ اللهِ ! ما عندنا شيٌء قال فإني صائمٌ

 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadaku pada suatu hari: ‘Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini?)’. Aku menjawab: ‘wahai Rasulullah, kita tidak memiliki sesuatupun (untuk dimakan)’. Beliau lalu bersabda: ‘kalau begitu aku akan puasa’” (HR. Muslim).

 

“Alihkan saja puasa mutlak bukan puasa Rajab. Toh rajabnya belum masuk. Niatnya dialihkan ke puasa sunnah mutlak saja kalau mau puasa mah,” terang H Ramdan. 

 

Sedangkan Niat pusa sunat mutlaknya adalah:

 

نويت الصوم سنة لله تعالى


Nawaitu shauma sunnatan lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah karena Allah ta’âlâ.”


Pewarta: Agung Gumelar
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Syariah Terbaru