• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Sumedang

KH Zulfa Mustofa Ungkap Nama Syatibi sebagai Kampung Kelahiran Ulama di Spanyol

KH Zulfa Mustofa Ungkap Nama Syatibi sebagai Kampung Kelahiran Ulama di Spanyol
KH Zulfa Mustofa Ungkap Nama Syatibi sebagai Kampung Kelahiran Ulama di Spanyol
KH Zulfa Mustofa Ungkap Nama Syatibi sebagai Kampung Kelahiran Ulama di Spanyol

Sumedang, NU Online Jabar
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa menghadiri acara haul ke-36 KH Muhammad Syatibi atau Mama Syatibi di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Sabtu (22/7/23).


Mama Syatibi ini adalah sosok ulama yang mendalam ilmunya serta sederhana dalam hidupnya. Kiprahnya di Sumedang diakui oleh masyarakat sebagai sosok ulama gurunya orang Sumedang, juga salah seorang tokoh Nahdlatul Ulama di Jawa Barat.


Pada kesempatan tersebut, Kiai Zulfa sapaan akrabnya saat sambutan menyampaikan nama Syatibi adalah nama nisbat dari nama tempat di Spanyol. Selain nama syatibi, menurutnya banyak nama-nama lain terutama nama kiai di Indonesia yang menisbatkan namanya pada tempat atau pada tokoh.


“Syatibi itu adalah nama nisbat dulunya bagi orang yang asalnya dari daerah, kalau di Arab namanya Syatiba, orang barat atau orang Spanyol bilangnya Zatifa. Syatibi itu dulunya dari spanyol. Karena dulu ada seorang ulama penulis Kitab Al-Muwafaqat namanya Imam Syatibi,” terangnya


Penisbatan nama tersebut lanjut Kiai Zulfa, karena ada ulama terkenal dari suatu kampung maka kampunya menjadi masyhur, ikut terkenal. 


“Ada juga Dimyati, kalau Dimyati itu nama daerah di Mesir. Jadi ulama-ulama Indonesia, yang namanya Syatibi, yang namanya Dimyati termasuk buyut saya Nawawi Al-Bantani. Nawawi itu nama daerah di Damaskus Syiria namanya Nawa, dan di Damaskus ini terkenal dengan ulama yang nulis Kitab Ryadussalihin dan Arbainnawawiyah yaitu Imam Nawawi. Nama-nama ulama Indonesia, Nawawi, Subki, Dimyati, Syatibi itu sebenarnya nama-nama daerah di luar negeri dulunya, yang terbawa masyhur oleh ulama yang tinggal disana,” ujarnya


Menurut Kiai Zulfa, penisbatan nama tersebut diikuti oleh orang atau ulama di Indonesia, tidak hanya nisbat pada tempat juga banyak yang nisbat pada tokoh dengan tujuan tafa’ul


“Orang Indonesia seneng tafa’ulan atau ngalap berkah ‘ih ingin anak saya kaya Imam Nawawi,’ maka uyut saya dulu oleh ayahnya bernama Umar, Syekh Umar anak pertamanya dikasih nama Muhammad Nawawi. Muhammad-nya tafa’ulan kepada Nabi Muhammad Saw, Nawawi-nya sama Imam Nawawi. Rupanya karena tafa’ulan eh bener anaknya jadi ulama besar, Syekh Nawawi Al-Bantani kalau Anda mau tahu ada ulama terbesar di Jawa pada masanya ya Syekh Nawawi Al-Bantani,” jelasnya


Terkait penisbatan nama tersebut, Kiai Zulfa berpesan kepada para hadirin yang hadir untuk menamai anak dengan nisbat pada kiai atau tokoh ulama


“Jangan nama artis, namanya nama kiai, agar nama itu menjadi doa, menjadikan anak kita sebagaimana orang yang dinisbatkannya, jadi orang-orang besar, dan jadi ulama besar,” pungkasnya.


Pewarta: Abdul Manap
 


Sumedang Terbaru