• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Pangandaran

SMK Plus Ma'arif Parigi, Wakili Pangandaran dalam Pagelaran Festival Budaya Jabar Masagi

SMK Plus Ma'arif Parigi, Wakili Pangandaran dalam Pagelaran Festival Budaya Jabar Masagi
SMK Plus Ma'arif Parigi, Wakili Pangandaran dalam Pagelaran Festival Budaya Jabar Masagi
SMK Plus Ma'arif Parigi, Wakili Pangandaran dalam Pagelaran Festival Budaya Jabar Masagi

Pangandaran, NU Online Jabar
Mewakili Kabupaten Pangandaran SMK Plus Maarif NU pagiri tampil dalam pegelaran Festival Budaya, Budaya Niti Bukti Jabar Masagi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan provinsi Jawa Barat di Gedung Merdeka Bandung pada Jum’at-Minggu (25 -27/8/2023). Dalam kesempatan tersebut, SMK Plus Ma'arif NU Parigi menyuguhkan penampilan Kesenian Calung khas Sunda yang sudah mulai terlupakan dan membuat penonton terpukau.


Bahkan, penampilan tersebut mendapat apresiasi tinggi dari Ketua MGMP Bahasa Sunda Provinsi Jawa Barat, Ibu Siti. Menurutnya, calung merupakan salah satu kesenian khas Sunda yang sudah mulai terlupakan, bahkan mungkin kurang populer di kalangan generasi muda.


“Namun meskipun sudah hampir punah,  grup calung SMK Ma'arif NU Parigi ini diyakini bisa membangkitkan kembali kesenian calung khususnya di Generasi Muda,” ungkapnya.


Disisi lain Kepala SMK Plus Ma'arif NU Parigi Muklis Nawawi, juga menuturkan bahwa sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga masyarakat Jawa Barat untuk terus menjaga dan melestarikan budaya Khas Jawa Barat.


“Tentu soal melestarikan seni budaya khas Jawa Barat ini menjadi sebuah kewajiban, agar tetap lestari dan tidak terlupakan apalagi di era modernisasi ini,” paparnya.


Muklis menerangkan meskipun sekolah SMK Plus Ma’arif NU Parigi berada di bawah naungan Pondok Pesantren, namun juga punya tanggungjawab besar dalam melestarikan budaya Jawa Barat.


“Sangat menyadari betul bahwa kami adalah sekolah yang berada di bawah naungan pondok pesantren, tentu berlatar belakang agama yang kuat sebagai tuntunan hidup. Tetapi di sisi lain kami juga sebagai warga masyarakat Jawa Barat tentu harus tetap menjaga tradisi dan budaya leluhur supaya karakter generasi muda itu terbangun secara utuh,” tutur Muklis saat diwawancara.


“Untuk itu, di sekolah kami selain diajari tentang ilmu agama, mereka juga kami didik dengan seni dan budaya sunda. Ada calung, angklung, sisindiran, degung dan masih banyak lagi,” tambahnya.


Ia menegaskan bahwa Agama dan Budaya merupakan tuntundan dan pijakan dalam hidup.


“Kami berkomitmen bahwa agama sebagai tuntunan hidup, budaya sebagai pijakan kehidupan.” pungkasnya.


Pewarta : Soleh Hidayat
Editor: Hasemi Fauziah


Pangandaran Terbaru