• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Obituari

Innaalillaahi, Ketua PCNU Kota Bogor 1990-1994 Wafat

Innaalillaahi, Ketua PCNU Kota Bogor 1990-1994 Wafat
Ketua PCNU Kota Bogor 1990-1994 Wafat
Ketua PCNU Kota Bogor 1990-1994 Wafat

Bogor, NU Online Jabar
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rajiuun, kabar duka datang dari Kota Bogor. Ketua PCNU Kota Bogor 1990-1994 KH ‘Abbas bin H Anyil wafat di Rumah Sakit Salak, Kota Bogor, Sabtu (26/6) pukul 05.30 WIB kemarin.

Di mata sahabat putranya yang juga sekarang menjabat sebagai Katib PCNU Garut, KH Samhari mengatakan bahwa KH Abbas merupakan sosok yang menjadi figur sentral NU di masa itu. Di awal perjuangannya, ia mendorong putranya Ir. Ismet menjadi ketua PCNU Kota Bogor, karena Nahdliyin Kota Bogor merasa belum sanggup.

“Dulu, ketika NU Kotamadya Bogor stagnan, sahabat Ismet menggerakkannya, dan dia dengan terpaksa menerima amanah sebagai ketua PC (maksudnya PCNU.red). Alasannya dari kalangan Nahdliyyin Kotamadya Bogor belum ada sang sanggup, maklum pemahaman Ke-NU-annya pernah terputus,” tulis KH Samhari dalam GWA IKA PMII Jabar.

Menurut KH Samhari, almarhum KH Abbas mendorong putranya dari belakang sambil terjun menggalang Nahdliyyin kultural melalui kegiatan sholat Jum'atnya, setiap Jum'at pindah masjid.

Ketika KH Samhari bertugas di Kabupaten Bogor, ia hanya bisa membantu sahabatnya Ismet untuk mengkonsolidasi Nahdliyin, ia tidak membantu sepenuhnya masuk di struktur PCNU Kota Bogor pada waktu itu karena ia tinggal di Kabupaten Bogor, yang mana secara administratif berbeda wilayah dengan kota Bogor. 

Pada tahun 1990, KH Samhari pindah tugas ke Bandung dan kesehariannya banyak di Sancang 8. Betapa mengagetkan, ketia ia mendapatkan informasi bahwa hasil konferensi Cabang Kotamadya Bogor di penghujung tahun 1990-an, KH Abbas terpilih menjadi ketua PCNU Kota Bogor menggantikan KH Ismet yang merupakan putranya sendiri.

Ia pun bersaksi bahwa KH Abbas merupakan orang yang saleh karena mampu menurunkan generasi penerus yang soleh dan mujahid.

“Selamat jalan Pak Abas, saya bersaksi, bapak orang saleh dan mujahid yang mampu menurunkan penerus yang soleh dan mujahid pula,” pungkas KH Samhari.

Berdasarkan keterangan KH Samhari, karir birokrasi KH Abbas pernah menjadi peneliti di Departemen Kehutanan dan mendapat beasiswa S-2 di Wageningen University Belanda. Sedangkan putranya KH Ismatul Hakim merupakan alumni PMII Komisariat Intitut Pertanian Bogor (IPB) dan Pengurus Cabang Ansor Kota Bogor.

Pewarta: M Salim
Editor: Abdullah Alawi

 


Obituari Terbaru