Ya Lal Wathon Persembahan 28 Siswa SMPK BPK Penabur
Ahad, 31 Januari 2021 | 18:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Nahdlatul Ulama (NU) sudah menjadi milik semua warga bangsa Indonesia. Pada Peringatan Hari Lahir NU yang ke-95, ungkapan syukur disampaikan oleh berbagai pihak. Tidak hanya dari kalangan muslim, melainkan juga mereka yang bukan beragama Islam. Salah satunya adalah persembahan lagu Ya Lal Wathon oleh 28 siswa-siswi SMPK BPK Penabur. Mereka mempersembahkan lagu Ya Lal Wathon secara daring.
Dalam narasi video lagu tersebut yang sedang viral dituliskan, “Persembahan lagu dari BPK PENABUR dalam rangka Harlah ke-95 Nahdlatul Ulama. Lagu ini karangan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Wahab Chasbullah. Lagu ini merupakan bentuk rasa cinta terhadap Tanah Air Indonesia.”
Video: Paduan Suara Gabungan BPK Penabur - Ya Lal Wathon
Menurut Ketua Umum Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi, proses pembuatan video tersebut dilakukan hanya dalam waktu empat hari.
"Kami meminta tiga kota, Bandar Lampung, bandung, dan Bogor, untuk memilih siapa yang bisa menyiapkan paduan suara dalam waktu singkat," papar Adri dalam pesan singkatnya kepada NU Online Jabar.
Dalam diskusi pengurus ketiga kota, menurutnya, menginginkan kolaborasi bersama Keluarga Besar BPK Penabur, dan dipilih jenjang SMP.
"Lalu karena ini bentuknya rekaman, jadi bisa dijadikan satu. Ini adalah dampak positif pandemi. Kami menjadi lebih kreatif dan teknologi semakin menunjang. Akhirnya jadilah rekaman tersebut," lanjutnya.
Untuk diketahui, BPK Penabur ada di 15 Kota yaitu Bandar Lampung, Bandung, Bogor, Cianjur, Cicurug, Cimahi, Cirebon, Indramayu, Jakarta, Jatibarang, Metro, Rengasdengklok, Serang, Sukabumi, dan Tasikamalaya.
Kegiatan ini, lanjut Adri, disatu sisi menunjukkan juga kesiapan sekolah-sekolah walaupun saat ini masih pembelajaran jarak (PJJ) jauh atau belajar dari rumah (BDR).
Namun. siswa dan guru ternyata siap mempersembahkan segala talenta terbaik mereka ketika dibutuhkan.
Erwien Kosasih, Ketua Yayasan BPK Penabur Bandung, ikut senang bisa terlibat dalam persembahan ini.
“Saya sampai merinding dan menangis haru sejak pengambilan gambar video pertama kali. Inilah Indonesia kita yang seutuhnya,” ujar Erwin.
Ya Lal Wathon memang sudah menjadi “lagu wajib” NU dalam setiap acara resmi. Biasa dinyanyikan setelah Indonesia Raya. Bagi Banom dan Lembaga yang memiliki mars sendiri, lagu wajib tersebut dilantunkan setelah mars mereka. Pendeknya, tak ada acara resmi NU tanpa Ya Lal Wathon. Tak kurang dari Presiden Jokowi pun dalam sejumlah cuplikan video, tampak fasih ikut melafalkan lagu ini.
"Kami sangat senang dapat mengambil bagian dalam perjalanan Nahdlatul Ulama ini, khususnya ikut didalam perayaan hari lahir ke-95 NU ini," pungkas Adri.
Editor: Iip Yahya
Terpopuler
1
Barak Militer Vs Pesantren
2
Jejak Perjuangan KH Muhammad asal Garut: Dari Membangun Pesantren hingga Menjaga NU
3
Jelang HUT ke-79, Kodam III/Siliwangi Gelar Ziarah ke TMP Cikutra Bandung
4
Ansor Kuningan Dorong Ketahanan Pangan Lewat Gerakan Kader Tani
5
Ketua Pergunu Jabar Minta Gubernur Dedi Mulyadi Perhatikan Rekomendasi KPAI
6
Berangkat ke Semarang, Sejumlah Tim Instruktur PCNU Kota Bekasi Ikuti Upgrading Nasional PD-PKPNU
Terkini
Lihat Semua