• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Nasional

Respon Perpindahan Ibukota Negara, Pimpinan Ponpes Al Muhajirin Berencana Bangun Pondok di Balikpapan

Respon Perpindahan Ibukota Negara, Pimpinan Ponpes Al Muhajirin Berencana Bangun Pondok di Balikpapan
Rais Syuriah PWNU Jawa Barat, KH Abun Bunyamin. (Foto: Dok. Al-Muhajirin).
Rais Syuriah PWNU Jawa Barat, KH Abun Bunyamin. (Foto: Dok. Al-Muhajirin).

Purwakarta, NU Jabar Online
Pimpinan Pondok pesantren (Ponpes) Al Muhajirin Purwakarta KH Abun Bunyamin berencana membeli tanah di sekitaran Ibukota Negara di Kalimantan untuk membangun pondok pesantren. Hal tersebut disampaikan pada gelaran peringatan Harlah Nahdlatul Ulama ke-96 dan Milad Al Muhajirin ke-29 di Al Muhajirin 3, Citapen, Sukatani, Kabupaten Purwakarta pada Minggu (6/3).


“Beberapa waktu yang lalu, kami sedang berada di Balik Papan, kami mencari tanah, Insya Allah kami akan membeli tanah dekat IKN,” jelas Kiai Abun dalam sambutannya.


Meskipun, sambungnya, kami tidak tahu bisa atau tidak membeli tanah di sana. Kiai Abun menilai, 100 tahun ke depan, Balikpapan akan ramai seperti Jakarta.


“Kita siapkan beli tanah dari sekarang, untuk pondok pesantren Al Muhajirin dan untuk (syiar) Nahdlatul Ulama,” terang kiai Abun.


Dalam kesempatan yang sama, kiai Abun juga menerangkan keterkaitannya Al Muhajirin dengan Nahdlatul Ulama. Menurutnya, Al Muhajirin tidak bisa dipisahkan dengan Nahdlatul Ulama, terlebih dirinya dididik di Pondok Nahdlatul Ulama, yaitu Ponpes Cipasung, Tasikmalaya.


Selain itu, Kepala Biro Kesejahtraan Rakyat (Kesra) Barnas Adjidin yang mewakili Gubernur Jawa Barat mengapresiasi rencana kiai Abun yang hendak membeli tanah di dekat IKN untuk membangun pondok pesantren.


“Sangat luar biasa sekali apa yang disampaikan, berpikir 100 tahun lagi ke depan untuk kita berdiri di IKN, mungkin jarang orang yang berpikir hal tersebut. Mungkin manusia sudah jarang yang dapat hidup 100 tahun, sedangkan kiai Abun sudah memikirkan 100 tahun ke depan (untuk membangun Pondok dari sekarang),” tandas Barnas.


Pewarta: Riki Baehaki
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru