• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Rais Syuriyah PWNU Jabar: Pakailah Masker, Niatkan sebagai Ibadah

Rais Syuriyah PWNU Jabar: Pakailah Masker, Niatkan sebagai Ibadah
Rais Syuriyah PWNU Jabar KH. M. Nuh Addawami meminta agar warga NU disiplin memakai masker dan berdoa dalam menghadapi wabah korona yang belumm mereda. Desain grafis: M. Iqbal
Rais Syuriyah PWNU Jabar KH. M. Nuh Addawami meminta agar warga NU disiplin memakai masker dan berdoa dalam menghadapi wabah korona yang belumm mereda. Desain grafis: M. Iqbal

Rais Syuriyah PWNU Jabar KH. M. Nuh Addawami kembali menegaskan pentingnya memakai masker. Mengenakan masker bukan karena takut tertular atau menularkan korona, tetapi sebagai bagian dari ibadah. Yaitu menjalankan perintah Allah, Rasul dan ulil amri (pemerintah). Dalam hal pemakaian masker, pemerintah selalu mengingatkan hal itu. Pemerintah juga mengingatkan agar selalu menjaga jarak dan mencuci tangan. Sementara itu dalam berbagai kesempatan Ketua Umum PBNU menyampaikan hal yang sama.

“Saya minta agar para kiai NU berdisiplin menjalankan protokol kesehatan. Batasi dulu bersalaman dan selalu jaga jarak dalam pelaksanaan pengajian,” ujar Abah Nuh dalam pengajian bulanan di PWNU (12/09). “Jangan lupa pakaihlah masker,” lanjutnya.

Pengajian kali ini khusus membahas soal korona karena wabah ini masih terus membesar dan belum ada tanda-tanda mereda. Rais mengajukan pertanyaan pembuka, apakah penularan korona ini karena Allah atau karena tabiat wabah itu sendiri? 

Bagi yang meyakini penularan ini karena Allah maka ia tidak akan memaksimalkan ikhtiar, hanya akan pasrah dan berdoa. Sementara bagi yang meyakini penularan karena wabah itu sendiri, ia tidak akan melakukan usaha batin atau berdoa dan hanya melakukan pencegahan lahiriah.

Rais yang secara khusus menulis risalah tentang hal ini, menjelaskan bahwa antara hakikat dan syariat itu harus dipertemukan. Syariat tanpa hakikat itu omong kosong, sebaliknya hakikat tanpa syariat itu tersesat. Maka memakai masker itu diniatkan sebagai pelaksanaan syariat dan berdoa itu merupakan bagian dari hakikatnya. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan merupakan tarekat (jalan) mempertemukan syariat dan hakikat, dalam pencegahan pandemi Covid-19.

Rais Syuriyah juga merasa sangat prihatin dengan adanya pesantren NU yang menjadi kluster korona. “Mereka adalah kader ulama yang akan meneruskan perjuangan NU di masa depan,” jelasnya dengan nada sedih. Ia berharap kluster tersebut segera teratasi dan tidak terjadi di pesantren yang lain.

Pewarta: Iip Yahya
 


Editor:

Nasional Terbaru