• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Rais Syuriyah PBNU Ingatkan Pentingnya Infak

Rais Syuriyah PBNU Ingatkan Pentingnya Infak
Dr. KH Zakky Mubarok M.A (Foto: NU Online Jabar)
Dr. KH Zakky Mubarok M.A (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Rais Syuriyah Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU), KH Zakky Mubarak, mengungkapkan, salah satu kriteria dari seorang Muslim adalah selalu berinfak. Hal tersebut diungkapkan melalui video yang diunggah oleh kanal YouTube Santri Online, beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan yang sama, beliau menjelaskan, infak memiliki arti memberikan sebagian harta atau apapun yang bermanfaat kepada orang lain yang sangat membutuhkan. Dan kalimat infak ini sering dijumpai dalam Al-Quran. Beliau mengutip salah satu ayat yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 3: 

وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ

“Maka, seorang manusia Muslim diarahkan oleh ajaran agamanya untuk memperbanyak infak, membantu mereka yang kesulitan, menyantuni anak-anak yatim, menyelamatkan mereka yang terkena fitnah, mengangkat mereka yang termarjinalkan,” jelasnya.

Sehingga, sambung Kiai Zakky, Nabi mengingatkan kita untuk tidak menyia-nyiakan untuk berbuat suatu kebaikan, meskipun hanya sekedar menyedekahkan kikil kambing.

“Bayangkan, menyedekahkan kikil kambing itu suatu kebaikan, kalo kikil kambing ngga ada, maka fabi tamrotin, dengan sebiji kurma, bayangkan, itu bermanfaat bagi orang lain,” ungkapnya.

Beliau menceritakan, ketika Sayyidati Aisyah r.a didatangi oleh seorang ibu dengan membawa dua orang anak dengan posisi yang satu di gendong dan yang satu lagi dituntun. Beliau merasa sedih sekali karena tidak memiliki apa-apa untuk diberikan kecuali sebiji kurma yang dimilikinya, dan langsung diberikan kepada ibu tersebut.

Kemudian, ibu itu membagi kurma tadi menjadi tiga bagian. Satu diberikan kepada anaknya yang digendong, satu diberikan kepada anaknya yang dituntun, satu lagi ingin dimakan namun direbut oleh anaknya, maka disini Sayyidati Aisyah merasakan betapa besar kasih sayang ibu pada anaknya.

“Artinya, meskipun sebiji kurma, kalo kita berinfak atau berbagi itu sangat baik, Apalagi yang lebih daripada itu, atau mungkin juga yang lebih ringan daripada itu, misalnya hanya seteguk air susu, bermanfaat,” ujar Kiai Zakky yang juga Dosen Senior di Universitas Indonesia tersebut.

Ia mengingatkan, jika kita mau berbuat baik, maka akan selalu ada jalannya.

Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
Editor: Agung Gumelar 


Nasional Terbaru