PBNU Luncurkan Platform Digdaya Pesantren untuk Digitalisasi Data dan Layanan Pesantren NU
Kamis, 9 Januari 2025 | 09:00 WIB
Momen Ketum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf, didampingi Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Noorhaidi Hasan, Ketua RMI PBNU KH Hodri Arief, Rais Syuriyah PWNU DIY KH Mas’ud Masduqi, Ketua RMI PWNU DIY KH Nilzam Yahya, memukul gong sembilan kali sebagai penanda diluncurkannya platform Digdaya Pesantren, di UIN Sunan Kalijaga, pada Rabu (8/1/2025).
Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi meluncurkan platform Digitalisasi Data dan Layanan (Digdaya) Pesantren sebagai langkah menuju pengelolaan data pesantren yang lebih efisien dan terintegrasi.
Inisiatif ini digagas oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dalam rangka membentuk sistem pengelolaan data yang modern dan mendukung penguatan pesantren sebagai basis utama NU.
Menurut Gus Yahya, pengelolaan pesantren secara manual tidak lagi memungkinkan, terutama dalam menghadapi tantangan era digital.
"Tidak ada pilihan, satu-satunya cara adalah mengelola semua itu melalui digital, karena ini menyangkut konstituensi data, tidak mungkin lagi di-handle secara manual," ujarnya dalam Seminar Nasional Pra-Kongres Pendidikan di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu (8/1/2025).
Peluncuran Digdaya Pesantren ditandai dengan pemukulan gong sebanyak sembilan kali oleh Gus Yahya bersama sejumlah tokoh, termasuk Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan, Ketua RMI PBNU KH Hodri Arief, serta pengurus NU lainnya.
Digdaya Pesantren bertujuan untuk merekam data pokok pesantren, mulai dari identitas, alamat, hingga letak geografis. Platform ini juga menyimpan informasi pembelajaran dan data santri yang dapat membantu pengguna untuk melihat sebaran pesantren NU di seluruh Indonesia.
Ketua Tim Transformasi Digital PBNU, Arif Faqihuddin, menjelaskan bahwa Digdaya Pesantren telah berhasil melewati masa percobaan di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Dalam pelaksanaannya, tim PBNU berkolaborasi dengan RMI PWNU dan PCNU untuk memastikan bahwa pesantren yang masuk ke dalam platform ini memang berafiliasi dengan NU.
"Platform ini memungkinkan kita untuk mengetahui persebaran pesantren NU, serta membantu dalam pengelolaan data yang lebih terstruktur dan terarah," tambah Arif.
Peluncuran platform ini diharapkan akan mempercepat proses transformasi digital di kalangan pesantren dan mendukung penguatan peran pesantren dalam pendidikan dan dakwah.
Terpopuler
1
Gus Yahya Respons Wacana Pendanaan MBG Melalui Zakat: Perlu Kajian Lebih Lanjut Karena Kategori Penerima Zakat Sudah Ditentukan
2
Profil Alex Pastoor dan Dany Landzaat, Dua Asisten Pelatih yang Dampingi Kluivert di Timnas Indonesia
3
Khutbah Jumat Terbaru: Bulan Rajab, Momentum untuk Tingkatkan Kualitas Spiritual Diri
4
Refleksi Harlah ke-102 NU: Membangun Sinergitas Harokah dalam Ber-NU
5
Pentingnya Menggerakkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama di Kota Bogor Menjelang Harlah ke-102
6
MoU Haji 2025 Ditandatangani, Indonesia Akan Berangkatkan 221 Ribu Jamaah
Terkini
Lihat Semua