• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

HAJI 2023

Musim Haji 2023 Bakal Penuh Risiko, Pemerintah Imbau Petugas Persiapkan Diri Beri Pelayanan Terbaik

Musim Haji 2023 Bakal Penuh Risiko, Pemerintah Imbau Petugas Persiapkan Diri Beri Pelayanan Terbaik
Musim Haji 2023 Bakal Penuh Risiko, Pemerintah Imbau Petugas Persiapkan Diri Beri Pelayanan Terbaik (Foto: NU Online)
Musim Haji 2023 Bakal Penuh Risiko, Pemerintah Imbau Petugas Persiapkan Diri Beri Pelayanan Terbaik (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Pada musim haji tahun 2023, Indonesia mendapatkan jumlah kuota normal kembali sebanyak 221 ribu jamaah. Di balik kabar gembira ini, ada sejumlah tugas berat yang harus dipikul para petugas, yakni banyaknya jamaah haji lansia pada musim haji tahun ini. 


Sebanyak 67 ribu jamaah atau hampir 30 persen dari seluruh jamaah haji Indonesia berumur di atas 65 tahun dan masuk dalam kategori lansia. Menghadapi kondisi ini, pemerintah mengingatkan sekitar 4.200 petugas haji yang ada agar fokus pada pelayanan kepada jamaah lansia, difabel, atau jamaah rentan lainnya.


Banyak pihak berpesan kepada para petugas yang akan menjalankan misi musim haji yang mengusung tagline Haji Ramah Lansia ini mulai dari Menteri Agama sendiri sampai dengan para wakil rakyat di DPR. 


Melansir NU Online, Senin (17/4/23), Menag Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) berpesan agar petugas bukan hanya memberi pelayanan saja kepada jamaah namun juga menjadi problem solver (penyelesai masalah).


“Jangan sampai petugas haji malah menjadi bagian masalah,” ujarnya kepada para petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang tengah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (12/4/2023).


Menag juga berpesan agar petugas sabar dalam menjalankan tugasnya, dan sabar adalah kuncinya. “Tugas saudara di Tanah Suci akan sangat menantang, kadang mengganggu emosi kita. Tetaplah bersabar,” pesan Gus Yaqut. 


“Jangan bentak jamaah. Saudara tidak akan bisa berangkat ke Tanah Suci untuk bertugas kalau tidak ada jamaah haji. Hormati dan layani mereka dengan baik. janganlah sakiti mereka. Itu sama saja menyakiti tamu Allah. Saya yakin saudara mampu menjaga kesabaran,” tuturnya. 


Sementara pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi mengingatkan bahwa tugas haji tahun ini semakin berat. Ia pun menyampaikan delapan pesan yang harus diperhatikan petugas haji.


Pertama, petugas bimbingan ibadah agar memikirkan fiqih-fiqih terbaru untuk membantu ibadah jamaah lansia dan disabilitas. Jamaah yang sudah melaksanakan umrah wajib, tidak memaksakan diri melakukan umrah sunnah yang melelahkan.


“Shalat di Masjidil Haram dan di luar Masjidil Haram, selama masih di area Tanah Suci, pahalanya sama,” sebutnya. 


Kedua, petugas harus bermujahadah, bersungguh-sungguh dalam melayani jamaah, khususnya lansia dan disabilitas.


Ketiga, petugas memang dapat menunaikan ibadah haji. Namun, pahala ibadah sosial yang dilakukan tidak kalah besar jika petugas mampu melayani jamaah haji secara maksimal. 


Keempat, jamaah haji lansia adalah wajah perhajian bangsa ini. Komisi VIII bersama Kemenag terus berupaya meningkatkan kuota haji dan memprioritaskan jamaah lansia. 


Kelima, petugas haji adalah duta bangsa Indonesia. Karena itu, jaga nama baik bangsa. 


Keenam, walau sebagai petugas, bersyukurlah karena bisa berangkat haji tanpa menunggu lama. Apalagi dapat honor yang tinggi. Lakukan yang terbaik untuk jamaah haji Indonesia. 


Ketujuh, Media Center Haji (MCH) tolong berikan berita positif sehingga tidak menimbulkan kegelisahan. Jikalau ada temuan yang bersifat negatif segera komunikasikan dengan baik. 


Kedelapan, TNI/Polri beri keteladanan kepada petugas lain, khususnya dalam hal kedisiplinan.


Editor: Abdul Manap


Nasional Terbaru